SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksi melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan awal pekan Senin (29/5/2023).

Beberapa saham yang menjadi pilihan para analis besok adalah SMGR, JPFA, CPIN, BBRI, BBCA, dan INDF.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Tim riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG berpotensi kembali ditutup melemah pasca mengalami koreksi 0,25 persen ke level 6.687 pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (26/5/2023).

Adapun IHSG berpotensi kembali terkoreksi pasca breaklow level psikologis 6.700 pada perdagangan akhir pekan lalu. “Stochastic RSI cenderung bergerak turun, sejalan dengan terbentuk death cross di MACD. Oleh sebab itu, waspadai pelemahan lanjutan ke support area 6.640-6.660 di Senin,” tulis tim riset Phintraco Sekuritas dikutip Bisnis Senin (29/5/2023).

Pelemahan IHSG masih dibayangi oleh penurunan pertumbuhan pinjaman Sektor Perbankan Indonesia (SPI) menjadi 8,08 persen secara year-on-year (YoY) per April 2023. Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen.

Meski demikian, risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar meski suku bunga acuan dari BI masih jauh berada di atas inflasi.

Dari sisi eksternal, pelaku pasar disebut masih memperhatikan perkembangan kesepakatan debt ceiling di Amerika Serikat (AS).

Pelaku pasar khawatir akan potensi gagal bayar atau default bila kesepakatan belum tercapai hingga 1 Juni 2023.

Sementara itu, China akan merilis data NBS Manufacturing PMI pada Rabu (31/5/2023), sedangkan AS akan merilis data ISM Manufacturing PMI 1 Juni 2023.

Beberapa saham yang menjadi pilihan Phintraco Sekuritas untuk besok adalah UNVR, SMGR, INTP, TBIG, TOWR, BRIS, JPFA dan CPIN. Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan diwarnai oleh fluktuasi dari nilai tukar rupiah hingga harga komoditas.

Sementara rentang pergerakan IHSG berada dalam rentang konsolidasi wajar. Adapun support level dari IHSG dinilai masih cukup kuat untuk dipertahankan sehingga potensi kenaikan juga masih terbuka lebar secara jangka pendek.

“Tercatatnya capital inflow secara ytd juga dapat menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” ujar William dalam riset dikutip Minggu (28/5/2023).

IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.636-6.789 untuk perdagangan besok. Beberapa saham yang menjadi pilihan adalah BBRI, BBCA, INDF, TLKM, ASII, SMRA, dan TBIG.

Akhir pekan lalu IHSG ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 26,10 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.678,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,75 poin atau 0,75 persen ke posisi 941,06.

“Sektor teknologi, energi, dan transportasi dan logistik bergerak negatif dan menopang penurunan IHSG,” tulis tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5 persen dan Lending Facility sebesar 6,5 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya