SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada Senin (15/5/2023).

Namun, sejumlah saham dapat dicermati investor. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pekan pendek yang akan dilalui oleh IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat belum berakhir.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Sentimen dari fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG,” jelasnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis. Namun, masih cukup besarnya potensi koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor.

Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. William memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 6.687-6.798. Rekomendasi saham pilihannya adalah CTRA, BBRI, SMGR, BBCA, JSMR, ASII, LSIP.

Dalam riset berbeda, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyebutkan IHSG dalam sepekan terakhir (8-12 Mei 2023) mengalami koreksi 1,17 persen. Pergerakan IHSG yang terkontraksi dalam sepekan dipengaruhi oleh sentimen eksternal.

Inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada April 2023 hanya mengalami sedikit penurunan di level 4,9 persen YoY, dari pada bulan sebelumnya sebesar 5 persen YoY.

Angka inflasi yang turun tidak terlalu signifikan tercermin dari data tenaga kerja AS pada periode April 2023. Non-farm payroll kembali meningkat sebesar 253.000, naik dari bulan sebelumnya sebesar 165.000. Adapun, unemployment rate juga masih solid di level 3,4 persen, lebih rendah dari posisi Maret sebesar 3,5 persen.

“Angka inflasi yang cenderung masih tinggi berpotensi memberikan sinyal kenaikan suku bunga yang belum berakhir oleh The Fed, di mana proyeksinya suku bunga saat ini di level 5-5,25 persen seharusnya berpotensi menjadi terminal rate pada 2023,” ungkapnya dalam riset, dikutip Minggu (14/5/2023).

Sementara itu, negara mitra dagang terbesar Indonesia lainnya, yaitu China belum terlihat pulih sepenuhnya. Pasalnya angka inflasi kembali tumbuh lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya.

Inflasi tahunan pada April 2023 di level 0,1 persen YoY, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 0,7 perrsen YoY, sekaligus masih dibawah target Bank Sentral China (PBoC) sebesar 3 persen. Performa tersebut menggambarkan konsumsi domestik masih lemah, sehingga perlu dilakukan kebijakan sebagai booster perekonomian China.

“Rilis data ekonomi global menandakan momentum pelemahan ekonomi. Hal tersebut dapat mempengaruhi sektor industri barang baku dan energi. Permintaan global yang turun akan menurunkan permintaan komoditas, sehingga harganya ikut melandai,” imbuhnya.

Kondisi ini juga tercermin dalam performa indeks sektoral, yaitu sektor barang baku dan energi masing masing terkoreksi 3,85 persen dan 1,82 persen secara mingguan (8-12 Mei 2023). Berlawanan dengan kondisi ekonomi global, perekonomian domestik memperlihatkan momentum yang positif.

Kokohnya konsumsi domestik menjadi penopang ditengah ekspor yang cenderung melandai. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2023 tercatat di level 126,1 poin, lebih tinggi dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 123,3 poin.

Tingginya optimisme konsumen sejalan dengan inflasi yang terkendali. Pada April 2023, inflasi tahunan berada di level 4,33 persen YoY lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,97 persen YoY. Adapun secara historis, IKK cenderung menguat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Kondisi tersebut membawa katalis positif untuk indeks sektor non primer, dimana dalam sepekan terapresiasi 3,73 persen.

“Katalis pergerakan IHSG pekan depan, yaitu rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diproyeksikan melambat seiring dengan turunnya permintaan ekspor. Selain itu, secara global rilis inflasi di kawasan eropa menggambarkan arah kebijakan Bank Sentral Eropa [ECB] dan momentum pertumbuhan ekonomi di negara maju,” jelas Ratih.

Ajaib Sekuritas memperkiraan pergerakan IHSG pekan depan diproyeksikan bergerak mixed dengan support di 6.680 dan resistance 6.825. Adapun, beberapa saham bisa menjadi pilihan pelaku pasar untuk dicermati dalam perdagangan pekan depan, di antaranya saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Erajaya Swasembada (ERAA).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 15 Mei 2023.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya