SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023).

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Selama bertahan di atas garis MA5 maka IHSG berpeluang untuk kembali membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” katanya dalam riset harian, Senin (25/9/2023) seperti dilansir Bisnis.

Namun jika kembali breakdown support garis MA5 maka IHSG berpeluang untuk menguji support garis MA(20,50) sekaligus support sideways channel-nya.

Adapun beberapa saham pilihan RHB Sekuritas adalah:

  • CPIN Buy area sekitar 4.950 dengan target jual di 5.075 hingga 5.325. Cut loss di 4.900.
  • EXCL Buy area sekitar 2.400 dengan target jual di 2.500 hingga 2.560. Cut loss di 2.350
  • SIDO Buy area sekitar 595 dengan target jual di 625 hingga 655. Cut loss di 580.
  • WIKA Buy area sekitar 468 dengan target jual di 525 hingga 570. Cut loss di 438

Terpisah, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG masih dibayangi oleh pelemahan mayoritas indeks global dan diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support-resistance 6.930-7.050 di pekan ini.

“Pasar diperkirakan cenderung menjaga posisi IHSG di atas level psikologis 7.000,” jelasnya. Kondisi ini ditopang data-data ekonomi domestik yang relatif solid. BI memutuskan menahan suku bunga acuan di 5,75 persen. Pertumbuhan penyaluran kredit naik ke atas 9 persen di Agustus 2023 di kisaran 8 persen di Juli 2023.

Pasar juga mengantisipasi hasil pembahasan RAPBN 2023 dalam Rapat Paripurna DPR. Salah satu asumsi adalah pertumbuhan ekonomi di 5,2 persen yoy. Dari data ekonomi, AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi QoQ Final kuartal II/2023 yang diperkirakan tumbuh 2,2 persen yoy.

Selain itu, kawasan Eropa akan merilis data inflasi YoY Flash per September 2023 yang diperkirakan melambat ke 4,6 persen yoy. Seiring dengan prediksi dan sentimen IHSG hari ini, Valdy merekomendasikan beberapa saham dengan potensi rebound lanjutan seperti SILO, MTEL, CPIN, EXCL, ICBP, MEDC dan AKRA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.094.290 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,29 miliar lembar saham senilai Rp9,64 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 321 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia Kamis sore antara lain, indeks Nikkei melemah 452,80 poin atau 1,37 persen ke 32.571,00, indeks Hang Seng indeks melemah 230,18 poin atau 1,29 persen ke 17.655,41, indeks Shanghai melemah 23,87 poin atau 0,77 persen ke 3.084,70, dan indeks Strait Times menguat 38,48 poin atau 1,19 persen ke 3.203,52.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (22/9/2023) ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 25,37 atau 0,36 persen ke posisi 7.016,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,49 poin atau 0,15 persen ke posisi 968,15.

“Pasar tampaknya masih berhati-hati masuk ke pasar ekuitas karena sikap hawkish Federal Reserve Amerika Serikat (AS) yang memberikan sinyal kenaikan tingkat suku bunga acuan sekali lagi pada akhir tahun ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa inflasi masih memiliki jalan panjang sebelum mendekati target bank sentral sebesar 2 persen dan The Fed menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi hingga tahun depan, sehingga mengurangi harapan pelonggaran kebijakan sebelum 2025.

Dari dalam negeri, menguatnya IHSG tampaknya sejalan dengan Bank Indonesia yang sedang menjaga stabilitas keuangan untuk menopang pemulihan ekonomi dalam negeri, hal ini tercermin pasca BI mempertahankan suku bunga acuannya.

Selain itu, realisasi penerimaan pajak 2023 hingga Agustus 2023, yang mana Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan mencapai senilai Rp1.246,97 triliun, atau tumbuh 6,4 persen dibandingkan penerimaan tahun lalu pada periode yang sama.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya