SOLOPOS.COM - ATM Bank Syariah Indonesia (BSI) yang terletak di Jalan Slamet Riyadi hingga Rabu (10/5/2023) siang masih belum bisa digunakan. (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).
Solopos.com, SOLO — Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kota Solo khawatir saldo mereka berkurang setelah aplikasi mobile dan ATM BSI bermasalah atau eror sejak, Senin (8/5/2023).
Hingga rabu (20/5/2023) sore, beberapa aplikasi mobile sudah bisa digunakan. Sementara, untuk ATM BSI masih dalam masa perbaikan. Hal itu terpaksa membuat beberapa nasabah terpaksa beralih ke rekening dari bank berbeda.
Salah satu nasabah Bank BSI yang ditemui Solopos.com, Rabu (10/5/2023) adalah Ridwan Pradana. Ia mengaku sempat panik saat rekeningnya di BSI bermasalah dengan tidak bisa diakses dari handphone-nya pada Senin (8/5/2023).
“Awalnya jelas panik, karena saat itu mau transfer sejumlah uang buat belanja kebutuhan sama awal pekan biasanya memberikan uang saku ke anak juga. Kaget karena ada tulisan transaksi error: 100. Saya panik dan langsung ke ATM BSI di Slamet Riyadi, ternyata memang dari BSI nya yang bermasalah,” kisahnya.
“Awalnya jelas panik, karena saat itu mau transfer sejumlah uang buat belanja kebutuhan sama awal pekan biasanya memberikan uang saku ke anak juga. Kaget karena ada tulisan transaksi error: 100. Saya panik dan langsung ke ATM BSI di Slamet Riyadi, ternyata memang dari BSI nya yang bermasalah,” kisahnya.
Ridwan berharap masalah transaksi yang dialaminya bisa selesai dengan cepat. Ia mengaku kini harus bergantung dengan uang yang ada di rekening bank lain dengan jumlah terbatas.
“Dari tadi masih belum bisa melakukan transaksi di aplikasi handphone, sekarang cuman bergantung ke rekening saya di bank satunya. Sebenarnya uang saya mayoritas ya di BSI, sekarang ATM nya juga enggak bisa diakses,” keluhnya.
Anggita juga mengaku beberapa ATM BSI di Solo juga tidak bisa beroperasi sehingga membuatnya menggunakan ATM bank lain.
“Baru sadarnya kalau mobile banking BSI bermasalah waktu itu mau membayar pakai QRIS di rumah makan ternyata enggak bisa masuk. Lalu coba ambil tunai di ATM semuanya bilang error, saya kira rekening atau ATM saya yang bermasalah, ternyata BSI nya memang yang lagi kendala,” ucapnya.
Anggita berharap, soal ATM dan BSI Mobile yang bermasalah tersebut bisa diselesaikan dengan cepat. Ia juga khawatir saldo di rekeningnya berkurang ketika BSI mengalami masalah.
Anggita juga mengaku khawatir karena adanya isu peretasan yang bisa mengambil data pribadinya.
“Ini sudah hari ketiga dan sampai sekarang mobile banking masih enggak bisa diakses. Sedangkan kalau ke ATM juga sama, barusan ke BSI Slamet Riyadi, tulisannya masih maintanance. Semoga saldo saya enggak berkurang kalau nantinya sudah berjalan normal kembali, khawatirnya selain saldo, data pribadi juga diambil karena isunya kan diretas,” jelasnya.
Sementara dikutip dari Bisnis.com, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengatakan pihak BSI saat ini sedang dalam masa pemulihan layanan perbankannya dan secara bertahap normal kembali.
“BSI secara bertahap sudah dapat beroperasi dengan normal kembali sehingga nasabah bisa melakukan transaksi keuangan di jariangan BSI,” kata Gunawan.
Dia mengatakan gangguan layanan yang terjadi sejak, Senin (8/5/2023) dikarenakan ada langkah pemeliharaan atau maintenance system di BSI.
Gunawan memastikan dana dan data nasabah tetap aman dan kembali. Dia juga mengimbau nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI saat gangguan layanan tersebut.
“Kami imbau kepada seluruh nasabah untuk senantiasa berhati-hati dan tidak memberikan PIN, OTP [one time password] maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI,” ujarnya.