SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis thrifting. (Dok Solopos).

Solopos.com, SOLO — Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut baik respons pemerintah terkait maraknya produk tekstil impor bekas atau yang dikenal produk thrifting. Keberadaan produk thrifting disebut sangat mengganggu perkembangan produk dalam negeri, terutama produk UMKM.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah (Jateng), Dewanto Kusuma Wibowo, mengatakan keresahan mengenai maraknya thrifting sudah cukup lama.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Memang dengan adanya thrifting, ini cukup mengganggu teman-teman yang ada di industri tekstil terutama di kalangan UMKM. Sebab mereka yang bersinggungan langsung dengan itu,” kata dia saat dihubungi, Rabu (15/3/2023).

Dia pun menyambut baik ketegasan Presiden Jokowi yang akan membereskan persoalan tersebut. “Kami berterima kasih, setidaknya kami yang berada di dunia tekstil bisa bernafas lega. Ada harapan ke depan yang bisa digarap,” lanjut dia.

Menurutnya untuk pasar tekstil yang bisa digarap secara optimal saat ini adalah pasar lokal. Sebab untuk pasar impor masih cukup sulit.

Namun jika pasar lokal justru sudah dipenuhi dengan barang-barang impor, hal itu tentu sangat berdampak.
Disampaikan, data impor baju bekas meroket 607,6% per 2022 berdasarkan data BPS. Sedangkan peningkatan impor bahan rayon melonjak sebesar 325 kali.

Diberitakan sebelumnya Presiden Jokowi merespons terkait maraknya bisnis thrifting yang menjualbelikan produk pakaian dan sepatu bekas impor. Bisnis tersebut dianggap mengganggu perkembangan industri lokal.

Presiden meminta jajarannya untuk membereskan persoalan impor produk tekstil bekas ilegal tersebut karena mengancam keberadaan industri lokal. Presiden Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk mengungkap hal itu hingga tuntas.

“Sudah saya perintahkan untuk cari betul [sumbernya], dan ini sehari dua hari sudah ketemu,” kata Jokowi saat ditemui seusai membuka acara Bussines Matching 2023 dan Penyerahan Penghargaan P3DN di Istora Senayan pada Rabu (15/3/2023).

Jokowi mengungkapkan barang-barang bekas impor ini sangat mengganggu kinerja industri dalam negeri, utamanya industri tekstil. “Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri, sangat mengganggu,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya