SOLOPOS.COM - Kepala OJK Solo, Eko Yunianto (kiri) dan Dewan Kehormatan AAUI, Firdaus Djaelani (kanan) saat ditemui di sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) antara AAUI Pusat dengan AAUI Cabang yang ada di seluruh wilayah Indonesia, di Solo, Sabtu (23/9/2023). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) akan menguatkan koordinasi dan peran cabang di daerah untuk mengangkat indeks inklusi. Sejauh ini indeks inklusi keuangan asuransi masih jauh di bawah indeks literasi keuangan asuransi.

Dewan Kehormatan AAUI, Firdaus Djaelani, mengatakan ada perbedaan kondisi antara perbankan dan asuransi terkait indeks literasi dan inklusinya. Di mana pada perbankan inklusi lebih tinggi dari literasi. Sementara di asuransi inklusi lebih rendah dari literasi.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Menurutnya, hal itu menjadi sebuah tantangan AAUI untuk meningkatkan inklusi. Salah satunya dengan suplai produk asuransi yang bisa mendekat ke masyarakat dan lebih banyak serta lebih baik. Dengan begitu ketika pendapatan masyarakat meningkat, akan mudah mendapatkan produk-produk asuransi.

Hal tersebut disampaikan saat ditemui wartawan di sela kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) antara AAUI Pusat dengan AAUI Cabang yang ada di seluruh wilayah Indonesia, di Solo, Sabtu (23/9/2023). Dia berharap Rakernas tersebut dapat mendorong cabang-cabang asuransi umum di daerah bisa bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Sebab bagaimanapun cabang-cabang daerah dari asuransi umum ini adalah ujung tombak dalam upaya mendekatkan diri ke masyarakat. Dengan pendekatan yang baik, pelayanan terbaik, diharapkan inklusi akan terdorong seperti harapan kami bersama,” kata dia, Sabtu.
Terkait kendala untuk meningkatkan tingkat inklusi asuransi di masyarakat, menurutnya juga terpengaruh oleh beberapa faktor.

Di antaranya mengenai tingkat pemahaman masyarakat yang kurang optimal terkait asuransi. Selain itu terkait tingkat pendapatan masyarakat. “Jadi mungkin ke depan ketika perekonomian Indonesia semakin baik, tingkat pendapatan masyarakat membaik, tingkat pendidikan masyarakat meningkat, maka dengan sendirinya inklusi [asuransi] akan meningkat,” lanjutnya.

Pada Rakernas yang digelar di Hotel Solia Zigna, Laweyan, Solo, tersebut, Firdaus menyebutkan ada beberapa hal yang ditekankan. Salah satunya untuk menyatukan visi dan misi AAUI di pusat dengan AAUI di daerah-daerah atau cabang. Menurutnya, ketika asuransi di daerah dapat berkembang, hal itu akan berdampak terhadap perkembangan asuransi secara nasional.

Sementara itu Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, berharap inklusi keuangan asuransi ke depan dapat terus meningkat. “Sebab kalau dilihat, literasinya sudah lebih tinggi dibanding inklusinya. Ini tinggal semakin diintensifkan terkait dengan literasi kepada masyarakat, agar tingkat inklusi meningkat. Sebab kalau literasinya tinggi mestinya inklusinya bisa semakin tinggi,” kata dia.

Menurutnya untuk mendorong peningkatan inklusi, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Salah satunya menguatkan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Di sisi lain dia mengatakan untuk kondisi yang ada di wilayah Soloraya saat ini sudah relatif baik.

Di mana AAUI di Soloraya juga cukup aktif melakukan edukasi bersama OJK. Bahkan koordinasi juga dilakukan bersama beberapa kampus. Melalui upaya meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tersebut diharapkan akan meningkatkan indeks inklusi untuk asuransi ke depannya.

Disampaikan bahwa menurut hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2022, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,80%. Angka itu naik dibandingkan survei di 2019 yang tercatat masih 38,03%. Sementara untuk indeks inklusi keuangan mencapai 85,10%, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 76,19%.

Namun berdasarkan survei per sektor, dalam hal ini sektor asuransi, indeks literasinya tercatat 31,72% dan indeks inklusinya 16,63%.
Rakernas antara AAUI Pusat dengan AAUI Cabang dihadiri 28 cabang dari 33 cabang yang ada. Cabang-cabang tersebut diantaranya dari Bandung, Bogor, Bekasi, Banten, Balikpapan, Cirebon, Medan, Lampung, Bengkulu, Jambi, Denpasar, Lombok, Surabaya, Yogyakarta, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makassar, Kendari, Padang, Jember, Malang, Purwokerto, Palembang, Kendari, Palu, Semarang, dan Solo.

Kegiatan telah dimulai pada Jumat (22/9/2023) lalu. Pada pembukaan di hari pertama, Ketua AAUI Pusat, Budi Herawan, mengatakan Rakernas itu menjadi ajang untuk menjaga kekompakan sesama pengurus cabang dan pusat. Serta berupaya bertransformasi dan bersama-sama mendorong industri asuransi umum tumbuh dan berkembang lebih baik. Dia berharap, kegiatan Rakernas itu dapat menjadi semangat bersama untuk menyatukan pandangan dan langkah AAUI di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya