SOLOPOS.COM - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto (tengah), saat presentasi mengenai kinerja OJK Solo kepada para wartawan. Senin (31/7/2023).(Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menyebut aset perbankan di Kota Solo tumbuh hingga Rp3,09 miliar atau 2,79 persen secara year on year (yoy). Hingga Juni 2023, aset perbankan di Soloraya mencapai Rp113,39 miliar.

Kepala OJK, Eko Yunianto, dalam pertemuan bersama wartawan di Solo, Senin (31/7/2023) mengatakan selain aset perbankan, kredit perbankan di Soloraya juga tumbuh secara yoy. Meski demikian, dana pihak ketiga (DPK) yang menjadi likuiditas perbankan di Solo turun.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Aset perbankan naik 2,79 persen menjadi sebesar Rp114 triliun dan Kredit Perbankan tumbuh sebesar 4,31 persen menjadi sebesar Rp104,87 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga tercatat turun 0,95 persen menjadi sebesar Rp90,63 triliun,” ujar Eko, Senin.

Selain itu, Eko menambahkan likuiditas perbankan di Soloraya pada Mei 2023 juga cukup terjaga. Sedangkan kredit macet di Soloraya di Juni turun 2,9 persen dibandingkan Mei 2023.

“Likuiditas industri perbankan di wilayah Solo Raya pada Mei 2023 masih terjaga dengan Long to Deposit Ratio (LDR) sebesar 115,71 persen. Sedangkan untuk risiko kredit tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 8,47 persen dengan nominal sebesar Rp8,887 triliun,” lanjut Eko.

Sedangkan untuk aset milik Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Soloraya juga terus tumbuh. Eko menyebut, aset BPR dan BPRS di Soloraya pada Juni 2023 mencapai lebih dari Rp11 triliun.

“Kalau untuk BPR dan BPRS di Soloraya yang berjumlah 78, asetnya secara yoy tumbuh 10,49 persen mencapai Rp11,43 trilun di Juni 2023. Sedangkan untuk kredit pembiayaan juga tumbuh 12,48 persen secara yoy mencapai Rp971 miliar,” ulasnya.

Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang positif, kredit macet di BPR dan BPRS masih menjadi PR yang harus diselesaikan. Tercatat, kredit macet di BPR dan BPRS di Soloraya tumbuh 37,83 persen secara yoy dibandingkan 2022.

“Untuk NPL BPR dan BPRS di Soloraya ini juga terus tumbuh mencapai 37,83 persen secara yoy atau mencapai Rp651 juta di Juni 2023. Meski begitu, likuiditas dari BPR dan BPRS masih terjaga dengan total mencapai Rp8,7 triliun atau naik 10,87 persen secara yoy,” ulas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya