SOLOPOS.COM - Ilustrasi PHK massal (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Pemutusan hubungan kerja atau PHK yang marak terjadi pada sektor manufaktur, khususnya industri tekstil, disebabkan penurunan permintaan pasar ekspor.

Khususnya permintaan pasar Amerika Serikat dan Eropa sebagai dampak ancaman resesi. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“PHK terjadi di industri tekstil akibat penurunan permintaan pasar global dari AS [Amerika Serikat] dan Eropa sebagai dampak ancaman resesi di AS,” katanya dilansir dari Bisni.com, Senin (6/2/2023).

Meski banyak PHK, Margo mengatakan industri tekstil dan pakaian jadi justru mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,34 persen pada 2022. Angka tersebut melonjak dari kontraksi pada tahun sebelumnya sebesar -4,08 persen.

Sepanjang 2022, BPS mencatat ada empat subsektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi pertumbuhan, di antaranya industri pengolahan tembakau yang turun sebesar 2,34 persen, industri barang galian bukan logam turun 2,0 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik turun 4,10 persen, serta industri furnitur yang turun 1,99 persen.

BPS melaporkan sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 4,89 persen sepanjang 2022.  Selama ini industri makanan dan minuman memberikan andil terbesar pada pertumbuhan industri pengolahan tahun lalu.

Subsektor ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,9 persen yang didorong oleh peningkatan permintaan beberapa komoditas makanan dan minuman, serta meningkatnya ekspor CPO.

Selain itu, subsektor industri logam dasar juga mencatatkan pertumbuhan impresif, sebesar 14,8 persen, didorong oleh peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang, juga didukung oleh membaiknya harga komoditas di pasar ekspor.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul BPS Beberkan Biang Kerok Maraknya PHK di Industri Manufaktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya