SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik naik bus. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Seusai merayakan Lebaran di rumah, beberapa pemudik mulai kembali ke perantauan. Mereka memilih beberapa akomodasi transportasi dan oleh-oleh sesuai kebutuhan.

Sigit Hermawan, 32, salah satunya. Pekerja asal Wonogiri ini bekerja sebagai staf IT di salah satu perusahaan Jakarta. Ia memilih kembali ke Jakarta pada Senin (24/4/2023) lalu dengan menggunakan bus.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sigit mengeluhkan tiket bus yang cukup mahal, satu tiket bus dari seharga Rp560.000/orang. Ia memilih menggunakan bus karena belum memiliki kendaraan pribadi. Sigit mengaku bisa menghabiskan Rp2 juta untuk tiket bus, karena pergi bersama istrinya.

Ia memilih waktu malam untuk keberangkatan bus yang ia naiki, dengan asumsi jalan lebih lengang dan ia memang sengaja mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.

Tiket bus yang ia pesan sudah termasuk untuk makan sekali di perjalanan. Selain itu, ia memilih membawa bekal dari rumah.

Selain anggaran transportasi yang bengkak karena naiknya harga tiket bus, ia juga harus memikirkan oleh-oleh yang harus dibawa kembali ke Jakarta.

Ia sendiri memilih membeli olahan singkong dan beberapa makanan ringan tradisional lainnya yang tidak lebih dari Rp500.000.

Berbeda dengan Nova, pemudik ini memilih menggunakan mobil pribadi pada Minggu (30/4/2023) karena menurutnya lebih fleksibel di perjalanan.

Nova mengatakan biaya jalan tol memerlukan budget hampir Rp800.000, disusul bahan bakar mobil yang berkisar Rp1 juta. Nova yang mudik bersama saudaranya yang lain akan membagi rata biaya perjalanan mudik Lebaran ini, sehingga ongkosnya terasa lebih ringan.

Selain itu ia memilih membelikan oleh-oleh untuk rekan kerjanya di Jakarta berupa kacang mete khas Wonogiri. Ia membeli tiga kilogram kacang mete seharga Rp122.000/kg.

Ia juga membeli beberapa oleh-oleh lainya, ia mematok budget untuk oleh-oleh sebesar Rp500.000 sama dengan Sigit. Sementara untuk makan selama perjalanan, ia memilih untuk membawa bekal dari rumah untuk menghemat anggaran.

Ada pula pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor dari Jakarta ke Wonogiri untuk transportasi kepulangannya, yaitu Yopy.

Namun untuk kembali ke Jakarta ia memilih ikut saudaranya yang menggunakan mobil pribadi, karena sepeda motor yang ia gunakan  sengaja ditinggal di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya