Bisnis
Minggu, 21 Mei 2023 - 04:48 WIB

Apresiasi Nasabah Setia, BSI Berikan Promo BI Fast Hanya Rp5 per Transaksi

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan layanan perbankan BSI sudah pulih secara bertahap dan nasabah dapat bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM, setelah mengalami kendala pada Senin (8/5/2023).(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan apresiasi pada nasabah setia yang menggunakan fitur BI Fast berupa promo spesial biaya transfer hanya Rp5 per transaksi pada 19 – 31 Mei 2023.

“Apresiasi ini ditujukan untuk seluruh nasabah BSI yang setia mendukung hingga saat ini transaksi telah berjalan normal di seluruh channel layanan,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan resmi, Sabtu (20/5/2023) seperti dilansir Antara.

Advertisement

Promo BI Fast bisa diakses lewat BSI Mobile, Netbanking, CMS, dan Teller di Kantor Cabang BSI seluruh Indonesia.

Untuk mendapatkan promo spesial ini, nasabah dapat langsung melakukan transfer lewat BI fast dan tarifnya sudah otomatis berubah menjadi Rp5, di mana pada hari biasa biaya transfer BI Fast sebesar Rp2.500.

Advertisement

Untuk mendapatkan promo spesial ini, nasabah dapat langsung melakukan transfer lewat BI fast dan tarifnya sudah otomatis berubah menjadi Rp5, di mana pada hari biasa biaya transfer BI Fast sebesar Rp2.500.

BSI termasuk dalam perbankan atch pertama yang mendapat amanah dari Bank Indonesia sebagai bank peserta yang mendapatkan fitur BI Fast.

Per Maret 2023, transaksi BI Fast melalui BSI mengalami kenaikan 1.372 persen secara tahunan.

Advertisement

Sementara itu kepercayaan nasabah juga tercermin pada kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) harian dan mencetak volume setoran senilai hampir Rp1 triliun pada kegiatan operasional Selasa (16/5/2023).

Catatan rekapitulasi dari 1.132 kantor cabang BSI di Indonesia menunjukkan total nilai setoran tunai yang dilakukan oleh nasabah mencapai Rp981,59 miliar dengan transaksi tunai mencapai 40.142 transaksi.

Nilai ini bertumbuh signifikan dari pencapaian pada Senin (15/5/2023), di mana total volume transaksi tercatat Rp637,69 miliar.

Advertisement

Pada Selasa (16/5/2023), jumlah pembukaan rekening baru mencapai 6.737 rekening atau naik dua kali lipat dibanding hari sebelumnya sebanyak 3.670 rekening. BSI juga membukukan setoran nasabah institusi dan mitra bayar hingga mencapai Rp33,11 miliar dari 1.494 transaksi pada hari yang sama.

Pencapaian ini pun tumbuh signifikan dibandingkan hari sebelumnya dengan 1.307 transaksi senilai Rp18,26 miliar.

Seperti diketahui layanan BSI belum lama ini diduga mendapat serangan siber ransomware yang berdampak pada ssejumlah layananya.  namun, manajemen BSI memastikan kerahasiaan data nasabah dalam kondisi aman di tengah kabar kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber beberapa waktu lalu. Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartono menuturkan bahwa hingga saat ini nasabah sudah dapat melakukan transaksi secara normal.

Advertisement

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023).

Sejalan dengan hal tersebut, manajemen BSI turut menyampaikan komitmennya untuk terus melakukan penguatan pada sistem digital dan keamanan perbankan dengan prioritas utama yakni menjaga data dan dana nasabah.

BSI juga mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Gunawan mengakui serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif