SOLOPOS.COM - Waspadai modus social engineering (soceng) atau yang biasa disebut begal rekening agar tidak jadi korban. (Ilustrasi/Bisnis.com).

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Modus penipuan perbankan dengan memanfaatkan social engineering (soceng) kian marak dan beragam.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Mulai dari penipuan berkedok pemenang undian hingga yang terkini link undangan pernikahan atau link bermodus paket untuk mencuri data pribadi seperti data perbankan, one time password (OTP) hingga data-data lainnya.

Kasus yang sering disebut pishing ini semakin merebak, mereka yang mendapatkan link tersebut diarahkan untuk mengunduh file ekstensi dan diminta untuk meng-install aplikasi tersebut.

Penipuan dengan modus ini mengincar dari beragam elemen masyarakat, mereka juga tidak memandang usia ataupun tingkat pendidikan.

Bagi lembaga perbankan di Solo, kejahatan soceng memang belum jamak ditemui nasabahnya.

Pihak perbankan juga sudah melakukan beragam langkah preventif untuk menghindari penipuan, mulai dari membentuk layanan aduan hingga mewanti-wanti nasabah untuk tidak menyerahkan data pribadi.

Kepala Bank Syariah Indonesia (BSI) Solo, Hari Nopa Kurniawan, kepada Solopos.com pada Kamis (16/2/2023) bercerita bagaimana modus penipuan yang sempat diterima oleh salah satu nasabahnya.

Meskipun, ia mengaku hingga saat ini belum ada aduan terkait modus pishing atau bentuk kejahatan soceng lainnya.

“Untuk modus seperti yang memberikan link melalui chat via whatssapp berupa undangan atau pengiriman paket memang kami belum pernah menghadapi kasus tersebut. Tetapi, harus diketahui modus penipuan yang diantisipasi oleh kami bentuknya beragam, jadi enggak hanya yang seperti itu saja, ada modus penipuan lain seperti penipuan via telpon yang menyebut menang undian itu yang cukup sering,” ulas Hari.

Maka dari itu BSI Solo juga mewanti-wanti para nasabahnya untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi atau jika ragu, pihak BSI juga memberikan layanan aduan yang bisa diakses apabila nasabah membutuhkan kejelasan terkait pesan yang mengatasnamakan BSI.

“Kami sangat mewanti-wanti kepada para nasabah, intinya jangan sembarangan memberikan data pribadi kecuali memang terverifikasi itu dari kami. Juga bisa dilaporkan melalui  dengan menghubungi kontak kami di 08119146146 atau email di pengaduan@bankbsi.co.id,” ulasnya.

Terpisah, Branch Manager Bank BTN Solo Doni Rinaldo kepada Solopos.com pada Jumat (24/2/2023) menyebut sejauh ini memang belum ada aduan yang masuk mengenai penipuan berbankan  ke Bank BTN Solo.

Meski demikian, ia mewanti-wanti agar tidak menanggapi pesan tidak jelas yang mengatasnamakan BTN.

“Kalau di BTN kami belum ada mengalami laporan yang seperti itu, tetapi yang penting lebih hati-hati terutama jika ada pesan-pesan yang enggak jelas dan mengatasnamakan BTN via whatsapp ataupun pesan pendek dan nasabah juga tidak menyerahkan data pribadinya secara sembarangan,” ulasnya.

Bank BTN juga memiliki kontak yang bisa dihubungi apabila ada pesan yang mencurigakan. Sebab, bisa jadi itu salah satu modus kejahatan soceng.

Aduan para nasabah BTN bisa dilakukan melalui pesan singkat ataupun email. “Kami ada untuk melindungi nasabah kami, jika ada pertanyaan atau hal mencurigakan bisa menghubungi 021-1500286 atau layanan email contact center BTN : btncontactcenter@btn.co.id,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya