Bisnis
Sabtu, 2 Desember 2023 - 17:28 WIB

Anies Baswedan: Belum Ada Langkah Konkret untuk Capai Nol Emisi Karbon

Akbar Evandio  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Capres-Cawapres no urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat bersiap memberikan sambutan dalam Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakor tersebut bertema Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

Solopos.com, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menilai upaya Indonesia dalam mencapai nol emisi karbon atau net zero emission sebelum 2060 masih belum maksimal dan belum ada langkah konkret.

Hal ini dia sampaikan dalam sesi pertanyaan cepat di agenda Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2023 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan menjadi sebuah pekerjaan rumah yang berat bagi Indonesia untuk memastikan kesepakatan guna menurunkan emisi karbon itu terealisasi dengan baik.

Advertisement

Mengingat butuh kerja sama yang apik dari level pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. “Karena ketika menurunkan net zero emission pada 2060, artinya pemerintah kota seluruh Indonesia, kawasan industri seluruh Indonesia, semua wilayah nanti itu perlu ada langkah konkret. Kami melihat langkah-langkah itu yang belom terjadi. Itu yang harus disegerakan,” tuturnya di Grand Sahid Jaya, Sabtu (2/12/2023).

Dia mengatakan langkah konkret harus terus diprioritaskan mengingat Indonesia telah menyepakati kesepakatan yang tertuang di Perjanjian Paris yang merupakan kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, apabila komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon terealisasi tentunya juga akan berdampak baik terhadap kewibawaan Tanah Air di mata dunia internasional.

Advertisement

Dia mengatakan langkah konkret harus terus diprioritaskan mengingat Indonesia telah menyepakati kesepakatan yang tertuang di Perjanjian Paris yang merupakan kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, apabila komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon terealisasi tentunya juga akan berdampak baik terhadap kewibawaan Tanah Air di mata dunia internasional.

“Dan kita juga berharap negara-negara maju yang menandatangani komitmen juga melakukan yang sama. Jangan sampai kita semua berkumpul setuju dalam pembahasan, bertandatangan. Namun, semuanya pulang business as usual. Kita justru juga harus mulai pulang dengan business not as usual,” pungkas Anies.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun negara makmur dan berkelanjutan dengan perekonomian inklusif. Untuk mencapai hal tersebut, Presiden asal Surakarta itu menyatakan akan terus bekerja keras dalam mencapai nol emisi karbon sebelum tahun 2060.

Advertisement

Presiden Ke-7 RI itu juga menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon. Kepala Negara menyampaikan komitmen Indonesia dalam memperbaiki pengelolaan forest and other land use (FOLU), serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan.

Menurutnya, dalam hal pengelolaan FOLU, Indonesia terus menjaga dan memperluas hutan mangrove serta merehabilitasi hutan dan lahan. Selain itu, kata Jokowi. Indonesia juga telah berhasil menurunkan angka deforestasi pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Hal ini juga diikuti dengan pembangunan persemaian yang telah dilakukan dalam skala besar dan sudah mulai efektif untuk berproduksi.

“Pembangunan persemaian juga kita lakukan dalam skala besar dengan kapasitas total sekitar 75 juta bibit per tahun juga sudah mulai efektif berproduksi,” lanjutnya. Dalam hal transisi energi, orang nomor satu di Indonesia itu menuturkan bahwa upaya untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan juga terus dilakukan.

Advertisement

Fokusnya, dia menjabarkan bahwa pengembangan energi baru terbarukan terutama energi surya, air, angin, panas bumi, dan arus laut, serta pengembangan biodiesel, bioethanol, dan bioaftur. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengundang sejumlah pihak seperti mitra bilateral, investasi swasta, filantropi, dan negara sahabat untuk menjalin kolaborasi pendanaan dalam mewujudkan nol karbon emisi pada 2060.

“Target Paris agreement and net zero emission hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah pendanaan transisi energi ini. Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan,” tandas Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Kritik Upaya Nol Emisi Karbon RI, Anies: Belum Ada Langkah Konkret Pemerintah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif