Bisnis
Kamis, 9 Desember 2021 - 14:46 WIB

Angkasa Pura I Prediksi Tahun Depan akan Tetap Rugi Segini

Anitana Widya Puspa  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bandara Internasional Lombok (Istimewa/Angkasa Pura)

Solopos, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I memproyeksikan masih mengalami kerugian pada 2021 ini dan tahun depan 2022 dengan melihat kondisi neraca keuangan saat ini.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan hingga akhir tahun ini, AP I masih mengalami kerugian hingga Rp3,24 triliun dengan EBITDA yang juga minus Rp209 miliar. Imbasnya, arus kas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga akan minus Rp1,1 triliun.

Advertisement

Kondisi kerugian ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan atau 2022 tetapi dengan lebih membaik.

“Diproyeksikan tahun depan memang kita dan masih akan rugi sekitar Rp601 miliar, tapi ini sudah jauh menurun dibanding dengan tahun 2021, dan positifnya adalah EBITDA-nya bisa positif sekitar Rp1,5 triliun dengan arus kas operasi yang akan sudah positif sekitar Rp1,15 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual yang dikutip, Kamis (9/12/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Advertisement

“Diproyeksikan tahun depan memang kita dan masih akan rugi sekitar Rp601 miliar, tapi ini sudah jauh menurun dibanding dengan tahun 2021, dan positifnya adalah EBITDA-nya bisa positif sekitar Rp1,5 triliun dengan arus kas operasi yang akan sudah positif sekitar Rp1,15 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual yang dikutip, Kamis (9/12/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Baca Juga: UBS Menguat, Simak Harga Emas Pegadaian Kamis 9 Desember 2021

Oleh karena itu, operator bandara tersebut harus menempuh sejumlah upaya untuk menyehatkan mengurangi tekanan finansial yang dialami melalui restrukturisasi.

Advertisement

Restrukturisasi yang dilakukan meliputi restrukturisasi keuangan, operasional, penjaminan dan fundraising. Kemudian dilakukan transformasi bisnis, dan juga optimalisasi aset.

Sebelumnya,  PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I mengkonfirmasi jumlah utang kepada investor dan kreditur per November 2021 mencapai Rp28 triliun bukan senilai Rp35 triliun sebagaimana informasi yang beredar.

“Sebenarnya kondisi Angkasa Pura I itu. Memang kita utang kepada kreditur dan investor sampai dengan November 2021 itu sebesar Rp28 triliun. Jadi bukan Rp35 triliun tapi Rp28 triliun,” ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam konferensi pers, Rabu (8/12/2021) seperti dilansir Bisnis.

Advertisement

Baca Juga: Giliran Lowongan Kerja J&T Express Bikin Heboh, Ada Apa Lagi?

Faik Fahmi menambahkan di luar utang tersebut terdapat kewajiban lain yang mesti ditanggung oleh AP I seperti kewajiban kepada karyawan, kewajiban kepada supplier sekitar Rp4,7 triliun. Dengan demikian, ujar Faik, total kewajiban pembayaran AP I mencapai Rp32,7 triliun.

“Namun kewajiban kita kepada kreditur dan investor itu sekitar Rp28 triliun per November 2021,”jelasnya.

Advertisement

Faik menegaskan kondisi yang dialami oleh AP I ini penyebabnya bukan masalah bersifat struktural. Faik juga membantah persoalan AP I bukan dikarenakan nilai utang yang besar tetapi dengan utang besar tersebut AP I belum beranjak pulih akibat dampak pandemi Covid-19. Utang tersebut berpotensi menjadi lebih buruk lagi apabila tak dilakukan upaya penyehatan atau restrukturisasi.

Besaran utang tersebut, jelas Faik, dikarenakan sebelum pandemi Covid-19, perseroan tengah disibukkan membangun 10 bandara untuk menyelesaikan masalah kekurangan kapasitas. Jumlah penumpang yang dilayani di bandara AP I, sebutnya, lebih tinggi dari kapasitas tersedia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif