Bisnis
Jumat, 1 September 2023 - 20:24 WIB

Anggap Lokasi Jualan Kurang Strategis, Pedagang Pasar Legi Sambat ke Wawali

Maymunah Nasution  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi blok Pasar Legi Solo depan Masjid Nurul Falah Pasar Legi saat dikunjungi Pemkot Solo, Senin (28/8/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO – Di hadapan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, pedagang di Pasar Legi mengeluhkan sepinya pasar induk tersebut pascarevitalisasi.

Seorang pedagang Pasar Legi, Purwani, mengatakan banyak pejabat Solo yang mengabaikan kondisi tersebut. “Setiap pasar buka, kami juga ikut berjualan tetapi penjualan tidak sebanyak teman-teman yang ada di tengah pasar, mungkin memang bagian sudut pasar selalu kurang sorotan sehingga jarang juga [warga] ke sini,” ujar Purwani saati ditemui media di sela-sela kegiatan Siap Jaga Harga Pasar dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SIGAP SPHP) khusus beras di Pasar Legi Solo, Senin (28/8/2023).

Advertisement

Purwani berani menemui Wakil Wali (Wawali) Kota Solo,Teguh Prakosa dan mengajak timnya menjenguk lokasinya berjualan bersama pedagang lain di blok depan Masjid Nurul Falah Pasar Legi. Kepada Teguh, Purwani menunjukkan sudut tersebut terasa terpisah dari bangunan utama Pasar Legi Solo karena ada tembok yang menutupinya.

Purwani juga mengaku sudah banyak pedagang di lokasi tersebut memilih menutup kiosnya dan berdagang di luar Pasar Legi akibat sepinya berjualan selama setahun terakhir. Teguh Prakosa mengatakan Pasar Legi merupakan pasar induk dan pasar terbesar di Solo, tempat para pedagang dari Soloraya dan Jawa Timur kulakan dagangan mereka.

“Saya kira kondisi sepi ini proses ya, seperti Pasar Klewer bagian timur itu perlu setahun agar bisa ramai lagi. Menurut saya, ini memang kendala. Artinya, ini tugas pemerintah untuk mengingatkan seluruh pedagang yang belum mengisi kios dan los mereka meskipun tidak semua merupakan lokasi strategis,” ujar Teguh dalam kesempatan yang sama.

Advertisement

Teguh juga menilai lokasi di depan Masjid Nurul Falah Pasar Legi tersebut hanya terkendala karena ruang parkir yang terbatas. Pantauannya melihat kondisi di blok tersebut tetap ramai dengan bermacam-macam pedagang dan produk masing-masing. Menurutnya, dengan menjual produk yang spesifik dan banyak dicari dengan harga bersaing akan membuat pedagang di lokasi kurang strategis tetap bisa berjualan.

Pantauan Solopos.com pada Jumat (1/9/2023) siang hari saat ibadah Salat Jumat, Pasar Legi di blok depan Masjud Nurul Falah terbilang cukup sepi.

Kondisi sepi ini tidak hanya di lokasi tersebut, tetapi juga di beberapa bagian pasar lainnya, termasuk di kios-kios bawah bagian depan pasar. Kondisi sepi tersebut ditambah dengan banyak kios yang tutup meskipun di bagian depan pasar yang dekat dengan gate parkir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif