SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku UMKM mengikuti kegiatan Kurasi Produk UMKM Menembus Pasar Jepang yang digelar di STP Sahid Surakarta, Sabtu (16/12/2023). Produk UMKM yang lolos kurasi akan dibantu pemasarannya ke Jepang. (Solopos.com/ Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan bekerja sama dengan Yayasan Sahid Jaya menggelar kurasi produk-produk UMKM dari pelaku usaha di Soloraya, Sabtu (16/12/2023).

Kurasi dilakukan di Ruang Graha, lantai 4 Universitas Sahid Surakarta di Jl. Adi Sucipto No.154, Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Bagi produk UMKM yang lolos kurasi akan disalurkan penjualannya ke Negeri Sakura.

Pantauan Solopos.com, berbagai jenis produk UMKM mulai dari produk aksesori, kerajinan tangan, tas, kopi dan sebagainya ditata di meja dan lantai panggung.

Produk-produk itu kemudian dikurasi oleh Counsellor Asean Nagoya Club Japan, Indra Kesuma Nasution bersama perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Solo.

Indra mengamati berbagai jenis produk UMKM sambil memberikan pemaparan tentang produk-produk yang selama ini sudah bisa masuk pasar Jepang.

Tidak jarang dia juga memberikan tip-tip kepada para pelaku UMKM yang hadir agar produknya bisa diterima di pasar Jepang.

Misalnya untuk produk aksesori. Selain menggunakan bahan alami, menurutnya masyarakat Jepang juga menyukai produk yang sederhana dan tidak mencolok.

Produk yang ditawarkan juga harus rapi dan memiliki kualitas baik.

Selain itu produk juga harus bebas dari unsur plagiat.

Indra Kesuma menceritakan tentang adanya produk, yang meski secara sepintas sudah baik tapi tidak diterima pasar Jepang karena mirip dengan produk merek lain.

Ada pula yang harus tertolak karena proses pengeleman yang kurang rapi.

kurasi UMKM Soloraya
Counsellor Asean Nagoya Club Japan, Indra Kesuma Nasution (kanan) berfoto bersama salah satu pelaku UMKM, Dewi Aprianti, setelah kurasi produk-produk ekonomi kreatif Soloraya di Universitas Sahid Solo, Sabtu (16/12/2023). (Istimewa)

Saat ditemui Solopos.com, Indra mengatakan jika potensi produk-produk dari UMKM dalam negeri cukup besar untuk menembus pasar Jepang.

Terlebih untuk produk-produk yang menggunakan bahan-bahan alami.

“Hari ini Jepang sangat peduli dengan SDGs [Sustainable Development Goals] atau yang berkaitan dengan lingkungan. Jadi produk-produk craft seperti produk anyaman dari bambu, kombinasi kulit dan anyaman, produk yang alami, itu Jepang sedang sangat suka,” kata dia.

Selain kerajinan, untuk produk dekorasi berbahan kayu juga digemari.

Saat ini produk-produk jenis tersebut banyak dikembangkan di Indonesia, terutama Jawa.

Dia berharap melalui kegiatan kurasi akan muncul produk-produk yang bisa ditawarkan untuk pasar Jepang.

“Kegiatan ini tentunya melibatkan Kampus Sahid, Kadin Solo, dan lainnya. Kalau ada yang bagus langsung kami promosikan ke Jepang,” kata dia.

Dia mengakui saat ini Indonesia memiliki produk UMKM yang beragam, termasuk produk-produk yang memanfaatkan bahan alami.

Namun untuk menembus pasar ekspor, khususnya Jepang, diperlukan kerapian dan konsistensi.

Salah satu pelaku UMKM, Dewi Aprianti bersyukur bisa mengikuti kegiatan kurasi itu.

Dirinya menjadi tahu minat konsumen di luar negeri, khususnya pasar Jepang.

“Saya membawa produk batik dan baju untuk ibu menyusui. Produk baju ibu menyusui ini saya kreasi secara khusus dengan dua resleting di bagian dada sehingga pemakainya bisa lebih mudah memakai. Ini baju untuk bepergian, jadi tidak perlu bingung bagi ibu-ibu yang membawa bayinya ke tempat jauh,” ujar pemilik 3R Awi Boutique itu.



Dalam sambutan Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya, Nugroho B. Sukamdani yang dibacakan oleh Manager Operasional YSJ Solo, Naim Mabruri, disebutkan kegiatan kurasi produk UMKM merupakan bentuk kontribusi sederhana yayasan untuk membantu dan mendorong pengembangan UMKM Soloraya dan sekitarnya.

“Kurasi produk UMKM kali ini merupakan kontribusi lembaga pendidikan salah satunya Yayasan Sahid Jaya dalam membangkitkan UMKM Indonesia untuk ekspor ke pasar internasional khususnya Jepang,” jelas dia, Sabtu.

Tahapan dari kegiatan kurasi produk UMKM menembus pasar Jepang itu rencana akan berjalan hingga satu tahun ke depan.

Kegiatan kurasi produk UMKM menembus pasar Jepang, pada Sabu, dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, ditandai dengan pemukulan gong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya