SOLOPOS.COM - Mahasiswa UMS Solo, Rifqi Ade memperbaiki tali sepatu Docmart miliknya, pada Senin (23/10/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO – Sepatu kets atau sneakers mulanya berfungsi sebagai sepatu olahraga. Pada perkembangannya, sneakers menjadi sepatu yang digunakan secara kasual.

Lebih lanjut sneakers bertransformasi tidak hanya alas kaki. Namun berkembang menjadi semacam kultur, dari komoditas menjadi ikon yang merepresentasikan identitas, misalnya anak basket, suporter, dan lainnya.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Berkiblat kepada suporter Inggris, Naufal Hakim memilih Adidas menjadi sneakers favoritnya. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo ini mempunyai tujuh sepatu merek Adidas.

Ia hanya memiliki satu sepatu merek Skechers sebagai sepatu olahraga.

Naufal yang juga suporter Persis Solo menyukai sepatu merek Adidas sejak berada di SMA pada 2019. Harga sepatu yang ia beli bervariasi, misalnya untuk sepatu Adidas bekas sekitar Rp900.000, sedangkan untuk sepatu Adidas baru berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta.

“Terakhir beli sepatu Adidas tahun ini, tahun ini Adidas Samba seharga Rp2,8 juta karena lagi hype tahun ini,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, pada Senin (23/10/2023).

Ia membeli sepatu-sepatu tersebut di media sosial, karena ukuran sepatunya 46 ia kesulitan mencari model yang ia inginkan di marketplace atau offline store.

Walaupun beberapa sepatu Adidas yang ia beli kurang nyaman sebab sol yang berbeda, ia mengaku tidak masalah. Karena tetap bisa tampil stylish dan percaya diri.

Oleh sebab itu, ia kurang menyukai sepatu lokal, sebab model dan bahan yang kurang cocok untuk dirinya. Meskipun harga mengeluarkan uang lebih untuk sepatu merek luar negeri, menurut Naufal tidak masalah. Asalkan padu padan model sepatu dan selera fesyennya sesuai.

Naufal menguraikan sneakers bisa menjadi identitas pemakai, misalnya Adidas yang lekat dengan suporter sepak bola yang cenderung anarkis atau hooligans.

Dulunya, suporter di Inggris harus tampil kasual agar tidak terlihat anarkis. Mereka berpenampilan tidak selayaknya suporter dengan berbagai atribut.

“Berpakaian seperti orang biasa, jaket, sepatu kasual, dan celana jeans, dulunya katanya demi menghindari diri dari kejaran aparat,” tambah dia.

Penuturan berbeda dikatakan oleh Rifqi Ade, kesukaannya terhadap musik rock alternative membuatnya sepatu merek New Balance sebagai favoritnya. Dulunya sebagai anak basket juga membuatnya membeli sepatu merek Nike.

Selain itu ia mempunyai sepatu merek Docmart dan dua sepatu Vans. Total, ia mempunyai lima sepatu yang ia beli dalam dua tahun.

“New Balance kemarin beli bekas Rp950.000 preloved biasa, karena kebetulan model yang dijual sesuai yang dicari,” ujarnya.

Walaupun New Balance merupakan sepatu running, menurutnya modal yang kasual dengan bahan suede cocok digunakan untuk acara apa saja. Rifqi mengaku membeli sepatu juga berdasarkan pengaruh dari teman-temannya.

Selain itu, ia juga berkiblat pada style fesyen anak band kesukaannya, misalnya Speed dari Australia.

Sementara itu, ia membeli dua sepatu Vans dengan harga masing-masing seharga Rp650.000 dan Rp750.000.

Ia membeli Docmart bekas seharga Rp1,2 juta pada 2021 lalu. Sementara untuk sepatu basket merek Nike ia beli seharga Rp1,3 juta. Ia membeli sepatu ini dari hasil ia menabung.

Ia mengaku juga tidak tertarik membeli sepatu lokal karena berdasarkan penuturan temannya sepatu lokal kurang nyaman dan kurang awet dibandingkan sepatu merek luar negeri.

“Kalau pakai sepatu merek lokal, ya kepuasan diri, lebih percaya diri, kalau difoto bagus,”  tambah dia.

Survei soal Sneakers

Berdasarkan survei bertajuk Kurious Top Brand Survei Sneakers, sebanyak 71,5% mengaku mempunyai sneakers. Sementara itu Adidas menjadi brand paling populer, sebanyak 71,7% responden mengetahui merek Adidas.

Kemudian disusul dengan 70,4% responden mengetahui merek Nike, kemudian sebanyak 58,6% mengetahui merek Converse.

Survei tersebut dilakukan kepada 399 responden, dengan laki-laki (49,2%), dan perempuan (50,8%).



Selain itu mayoritas responden menyiapkan budget di bawah Rp1 juta untuk  membeli sepatu, kemudian sebagian besar lainnya memilih budget berkisar Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya