SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana produktif. (Ilustrasi/Freepik).

Solopos.com, SOLO — Orang tua siswa di Solo sudah mulai berhitung anggaran untuk sang anak yang diterima di kampus negeri melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT).

Orang tua murid yang anaknya diterima kampus negeri melalui jalur UTBK SNBT mengatakan bisa berhemat karena tidak perlu Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Meski demikian, orang tua murid mulai berhitung untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester.

Sebanyak 223.217 atau sekitar 85,97 siswa dinyatakan lolos dan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur UTBK SNBT dan dimumkan Selasa (20/6/2023).

Apabila peserta dinyatakan lolos, informasi diri beserta PTN dan program studi yang diterima akan muncul di layar. Seluruh peserta UTBK diwajibkan untuk mengunduh sertifikat. Sertifikat bisa diunduh mulai 26 Juni hingga 31 Juli 2023.

Pekerja swasta asal Laweyan, Irfan Santoso, 41, bercerita kepada Solopos.com, sedang menyiapkan dana sekitar Rp7 juta untuk UKT sang anak yang diterima di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Ia menyebut senang ketika anaknya diterima jurusan Arsitektur UNS melalui jalur UTBK SNBT.

“Tentunya senang karena bisa diterima di Arsitek UNS melalui jalur UTBK SNBT, lega juga jadi kepastian anak saya mau kuliah di mana sudah jelas. Sekarang sudah fokus untuk membayar UKT, kemungkinan masuk golongan enam atau tujuh jadi sekitar Rp7 juta sampai Rp8 juta UKT nya,” ujarnya, Rabu (21/6/2023).

Irfan menyebut sebenarnya sudah menyiapkan sekitar Rp50 juta untuk membayar SPI apabila anaknya masuk melalui jalur UM. Ia melanjutkan anggaran tersebut nantinya akan diberikan kepada sang anak untuk membeli kebutuhan kuliah.

“Awalnya saya pesimistis anak saya bisa diterima melalui jalur UTBK SNBT, jadi saya siap anggaran Rp50 juta jaga-jaga misalnya harus masuk melalui UM atau masuk ke kampus swasta. Nanti, mungkin anggaran Rp50 juta saya buat persiapan kebutuhan anak saya seperti laptop, meja gambar dan kebutuhan kuliah lainnya,” tambahnya.

Pernyataan serupa dikatakan oleh Eko Prananda, 45, pekerja swasta yang tinggal di Jebres, sang anak baru saja diterima di UNS jurusan Teknik Mesin melalui jalur UTBK SNBT.

Ia mengatakan cukup lega karena pengeluaran untuk kuliah anaknya bisa ditekan.

“Saya lega ketika anak saya masuk melalui UTBK SNBT, karena melihat SPI saat masuk melalui UM saya sudah bersiap untuk jual aset seperti mobil. Alhamdulillah keterima melalui UTBK jadi pengeluarannya enggak banyak dan bisa buat keperluan yang lain,” jelasnya.

Eko mengatakan, dengan kondisi keuangannya saat ini, membayar Rp7 juta untuk UKT masih cukup berat. Ia juga menyebut untuk keperluan kuliah lainnya masih akan diusahakan.

“Sebenarnya lumayan berat juga bayar Rp7 juta per semester, semoga nanti ada keringanan jadi bisa masuk golongan tiga atau empat. Jadi masih ada sisa buat beli keperluan yang lain, kalaupun enggak bisa ya nanti dicarikan dulu, mungkin jual beberapa aset juga,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya