SOLOPOS.COM - Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam acara Paparan Kinerja BCA Semester I 2023, ang digelar secara daring, Senin (24/7/2023). (Tangkapan Layar Zoom)

Solopos.com, SOLO — Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Jahja Setiaatmadja menilai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak berdampak besar pada investasi di Indonesia secara umum.

Persaingan politik tampak ketika dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pihaknya melihat momentum menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum secara langsung berimbas dengan peluang dana pihak ketiga (DPK) perusahaan. Ia menganggap Pemilu 2024 sebagai momen berulang pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali.

Jahja menguraikan investasi dalam bentuk saham dan obligasi atau secara umum ke pasar modal tidak berhubungan langsung dengan tahun politik.

“Ini berkaitan alternatif akan tersedianya dan mood dari pasar modal,” kata Jahja dalam konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal III/2023 BCA melalui Zoom Meeting pada Kamis (19/10/2023).

Kendati demikian ia menilai kondisi pasar modal cenderung fluktuatif, sebab semua sektor usaha memilih untuk wait and see. Namun dengan pengalaman di Pemilu-Pemilu sebelumnya, ia menilai kondisi ekonomi akan kembali normal seusai Pemilu.

Jahja menjelaskan pihaknya akan terus menjaga sistem pembayaran dan pelayanan terbaik bagi para nasabah.

Lebih lanjut dia menguraikan di sisi pendanaan, CASA naik 4,7% year on year (yoy) mencapai Rp869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80% dari total DPK.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2% yoy menjadi Rp1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun.

Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten. Pada sembilan bulan pertama tahun 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8% yoy mencapai Rp22 miliar transaksi.

Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4% yoy. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik sebesar 17,1% yoy.

Sementara, terkait aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA telah menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran melalui scan QRIS.

Inovasi ini menjadi bentuk komitmen kami dalam memperkuat ekosistem digital di myBCA, setelah sebelumnya kami menghadirkan beragam fitur seperti integrasi fitur wealth management (WELMA), login dengan teknologi biometrik, cardless, hingga Bayar dan Isi Ulang.

“Khusus untuk pengembangan fitur WELMA di myBCA, kami telah meluncurkan investasi Reksa Dana mulai dari Rp10.000, investasi Obligasi FR mulai dari Rp1.000.000 dan INDON/INDOIS mulai dari US$1.000, hingga wealth insight sebagai sarana edukasi investasi,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya