Bisnis
Selasa, 7 November 2023 - 22:51 WIB

Amal Alghozali: Politik Pertanian dan Politik Pangan Harus Dibenahi!

Brand Content  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Amal Alghozali. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrat, Amal Alghozali, mengatakan politik pertanian dan politik pangan harus dibenahi segera agar tidak berulang terjadinya gejolak pasokan dan harga pangan. Harus ada keputusan politik yang kuat untuk mendukung hulu produksi pangan, termasuk pertanian, peternakan dan perikanan (nelayan).

Hal itu disampaikan Amal Alghozali terkait masih terjadinya gejolak harga pangan, khususnya padi, jagung, gula dan ikan. “Selama politik pangan kita masih begini-begini saja, makan gejolak akan terus terjadi,” tegasnya.

Advertisement

Buruhknya politik pangan dan politik pertanian ini, menurut Amal Alghozali, tercermin pada politik anggaran (APBN) yang setiap tahun disepakati antara pemerintah dan DPR. Amal mencontohkan, pertanian adalah bidang yang paling  banyak melibatkan masyarakat bekerja.

Setidaknya ada 23 juta rumah tangga petani terlibat. Sementara di bidang perikanan, lebih  8 juta rumah tangga terlibat di usaha penangkapan, budi daya, dan kegiatan ekonomi di pesisir. “Ini jumlah yang sangat besar. Tetapi politik anggaran tidak memihak kepada mereka. Padahal petani nelayan dan peternak inilah yang bekerja di hulu produksi pangan kita,” ujarnya.

Amal Alghozali yang juga Caleg DPR daerah pemilihan Jateng 3 ini mengingatkan kepada pemerintah maupun DPR, agar lebih serius membenahi politik pangan ini dengan menambah subsidi dan bantuan kepada petani peternak dan nelayan. “Seharusnya subsidi pupuk, bantuan benih, alat tangkap untuk nelayan dan komponen biaya produksi lainnya ditambah agar harga pokok perolehan produksi pangan kita bisa turun”, tegasnya.

Advertisement

Amal menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan malas berpikir ketika harga pangan naik. “Memang ketika harga pangan mahal, inflasi akan tinggi dan jumlah orang miskin akan bertambah. Tetapi bukan impor sebagai sayurnya jalan. Itu terkesan hanya jalan pintas dan ada rente pangan yang mengambil untung dan menghancurkan ekonomi petani nelayan,” kata Amal Alghozali.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif