Bisnis
Selasa, 4 Januari 2022 - 20:10 WIB

Alhamdulillah, Harga Telur dan Cabai di Kota Jogja Berangsur Turun

Sirojul Khafid  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan telur ayam. (Antara-Aprillio Akbar)

Solopos.com, Jogja — Harga telur ayam dan cabai di Kota Jogja turun. Sebelumnya, menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, sempat ada kenaikan harga di dua komoditas tersebut.

Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Jogja, Sri Riswanti menjelaskan turunnya harga sejak Senin (3/1).

Advertisement

Harga telur ayam sekitar Rp25.000 – Rp26.000 dari yang sebelumnya mencapai Rp30.000. Sementara untuk harga cabai yang sempat mencapai Rp100.000 menjadi sekitar Rp65.000.

“Sebagian besar sudah mulai turun. Dari sisi persediaan juga enggak ada masalah dari sisi stok,” kata Riswanti, Selasa (4/1/2022).

Advertisement

“Sebagian besar sudah mulai turun. Dari sisi persediaan juga enggak ada masalah dari sisi stok,” kata Riswanti, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Rupiah Kalah Lawan Dolar AS, Ternyata Ini Pemicunya

Untuk telur ayam, penyebab naiknya harga lantaran bersamaan dengan pembagian bantuan sosial. Sehingga dari sisi pembelian cenderung meningkat. Selain itu, fenomena peringatan hari raya juga menjadi faktor sosial lain dari peningkatan harga telur.

Advertisement

“Tapi enggak tahu juga kalau ada oknum. Beberapa produk cabai di Kulonprogo pembelinya dari tengkulak Jakarta. Memang ini yang kami coba untuk distribusi langsung,” Riswanti. “Prediksi ke depan harga telur dan cabai bisa turun lagi.”

Baca juga: Awal Tahun, Harga Minyak Goreng dan Bahan Pangan Ini Masih Tinggi

Harga yang masih konsisten tinggi pada komiditas minyak goreng. Namun ini termasuk fenomena nasional bahkan internasional, yang melibatkan harga minyak sawit dunia. Harga minyak saat ini sekitar Rp18.500 perliter.

Advertisement

“Kebijakan produksi dan distribusi minyak kemasan harga Rp14.000 kami tunggu-tunggu. Barangnya ada tapi sifatnya masih penugasan dan terbatas pada acara tertentu. Sehingga belum bisa menetralisir harga,” kata Riswanti.

Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Harjuno mengatakan kenaikan harga telur beberapa waktu lalu tidak begitu mempengaruhi penjualan. Hal ini lantaran telur bagi beberapa masyarakat menjadi kebutuhan harian, salah satunya oleh para pedagang kuliner.

“Dampak pada penjualan ada, tapi tidak begitu berpengaruh besar,” katanya.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif