Bisnis
Jumat, 15 April 2022 - 05:39 WIB

Aktivitas Impor Meningkat, Begini Dampaknya pada Neraca Perdagangan

Bayu Jatmiko Adi  /  Nyoman Ary Wahyudi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA — Peningkatan aktivitas impor yang signifikan di awal tahun ini berdampak pada neraca perdagangan.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi surplus neraca perdagangan dalam negeri akan terkoreksi pada Maret 2022 akibat peningkatan aktivitas impor tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Menko Airlangga: Neraca Perdagangan Surplus Naikkan Minat Investor

Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin Bidang Maritim Investasi dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani, mengatakan peningkatan impor itu terjadi lantaran adanya momentum pemenuhan permintaan pasar domestik, seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat.

Advertisement

Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin Bidang Maritim Investasi dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani, mengatakan peningkatan impor itu terjadi lantaran adanya momentum pemenuhan permintaan pasar domestik, seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat.

Di sisi lain, nilai impor minyak dan gas diproyeksikan meningkat secara eksponensial akibat harga di pasar dunia yang tertahan tinggi.

“Sementara, kinerja ekspor yang tumbuh moderat yang lebih didorong oleh booming harga komoditas, khususnya CPO dan normalisasi kinerja ekspor manufaktur. Konsekuensinya, kemungkinan besar surplus perdagangan tidak bisa setinggi bulan-bulan sebelumnya,” kata Shinta melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/4/2022).

Advertisement

Menurutnya, Indonesia tidak memiliki banyak produk ekspor yang mampu menggantikan barang-barang yang mengalami disrupsi pasokan. Sedangkan larangan impor dari Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk barang-barang asal Rusia juga dinilai tidak berpengaruh besar untuk peningkatan volume dan nilai ekspor Indonesia.

“Di pasar global, salah satu produk ekspor kita yang dicari sebagai substitusi dari pasokan produk dari Ukraina atau Rusia adalah CPO yang menggantikan seeds oil yang diproduksi Ukraina dan menjadi bahan baku biofuel untuk mengurangi crude oil yang diekspor Rusia,” jelas dia.

Baca Juga: Kurangi Impor, Perlu Regulasi Teknis Wajibkan Belanja Produk Lokal 

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan menegaskan kinerja neraca perdagangan akan tetap menguat di tengah sentimen geopolitik global hingga paruh pertama tahun ini. Kemendag tengah menjajaki peluang perluasan ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa setelah terbitnya larangan impor sebagian besar komoditas asal Rusia.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan, mengatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga kinerja neraca perdagangan tetap surplus di tengah beban inflasi dan ongkos perdagangan internasional yang relatif tinggi.

Baca Juga: Intervensi Harga Daging di Pasar, Pemerintah Impor Ribuan Ekor Sapi

Advertisement

“Pangsa pasar Rusia di negara-negara tersebut merupakan peluang bagi produk ekspor Indonesia untuk diversifikasi pasar ekspor. Kemendag saat ini tengah menjajaki peluang pasar yang sebelumnya diisi produk Rusia,” kata Kasan melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/4/2022).

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Kadin Perkirakan Surplus Neraca Dagang Melandai Tahun Ini

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif