SOLOPOS.COM - Sumatra Ethnic dari Medan tampil pada hari pertama Solo International Performing Arts (SIPA) 2023 di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (31/8/2023). Kota Solo masuk 55 jejaring kota kreatif versi UNESCO 2023. (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo dianggap layak masuk dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia versi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco).  

Kota Solo sebagai kota kreatif dunia di bidang kerajinan dan kesenian rakyat (craft and folk art) oleh Unesco bersamaan dengan peringatan Hari Kota Sedunia, Selasa (31/10/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Seniman asal Solo sekaligus akademisi Seni Rupa Universitas Sahid Solo, Arfial Arsad Hakim, mengatakan Solo layak dikategorikan kota kreatif dalam bidang kerajinan dan kesenian rakyat. Hal ini lantaran dua kesenian itu tumbuh di tengah-tengah masyarakat.

“Kalau menurut saya Solo itu memang sudah pantes ya dan sudah sangat lama sebetulnya Solo itu punya potensi khususnya dalam bidang kerajinan dan seni rakyat,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (1/11/2023).

Menurutnya, perkembangan kerajinan dan seni rakyat sebetulnya juga ditopang oleh daerah di sekitarnya seperti Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, dan Wonogiri. Maestro seni lukis Indonesia itu menilai pengakuan Unesco seharusnya juga disematkan untuk Soloraya.

“Memang pelakunya itu di Solo kota itu tidak banyak. Tapi ditopang oleh sekitarnya misalnya penduduk Karanganyar itu sangat banyak berperan untuk menopang kegiatan seni dan kerajinan,” kata dia.

Salah satu kerajinan yang dimiliki Solo adalah batik yang banyak berkembang di Kampung Laweyan dan Kampung Kauman. Namun belakangan, menurutnya batik juga mulai berkembang di pinggir kota sampai luar daerah Solo.

“Misalnya di Karanganyar dan di Sukoharjo itu banyak sekali yang bergerak di bidang kerajinan, apakah itu yang terkait dengan seni rupa atau kerajinan yang lain. Termasuk kerajinan kaca dan wayang beber,” kata dia.

Selain itu, Solo juga didukung oleh sejumlah universitas besar baik swasta atau negeri, yang memiliki Program Studi Seni Rupa Murni atau Desain Komunikasi Visual (DKV). Menurutnya mahasiswa dan lulusan kampus di Solo juga banyak menyumbang karya berupa kerajinan dan seni rakyat.

“Misal ukir-ukiran, atau keramik kerajinan. Jadi menurut saya potensi Solo itu memang layak mendapat pengakuan sebagai Kota Kreatif,” kata dia.

Sedangkan seni rakyat juga berkembang di Solo. Dia mencontohkan seperti wayang kulit yang semula berkembang di lingkungan Keraton, namun kini juga diproduksi oleh rakyat. “Belakangan rakyat itu membuat misalnya wayang karton, yang bukan lagi berfungsi sebagai seni pertunjukan, namun juga suvenir,” lanjut dia. 

Meski begitu, menurutnya kehadiran pemerintah dirasa kurang untuk mengembangkan potensi kerajinan dan seni pertunjukan. Menurutnya, para seniman yang bergerak di bidang tersebut kurang mendapat perhatian.

“Harusnya ya digalakkan lagi, berilah motivasi ke masyarakat. Selama ini masyarakat bekerja sendiri, mereka yang menyumbang sehingga mendapat pengakuan Unesco. Mereka hampir tidak didukung oleh pemerintah. Kecuali kalau ada festival, tapi itu sekadar seremonial,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Solo Sri Wardhani Poerbowidjojo menjelaskan Kota Solo berhasil masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia setelah gagal dua kali sejak 2017. “Memang yang menonjolkan di Kota Solo crafts dan folk art. Kami kan banyak pertunjukan-pertunjukan kesenian, termasuk Solo International Performing Arts yang internasional. Kemudian seni rakyat kayak wayang itu kan unik, termasuk wayang orang yang mungkin berbeda dengan di kota-kota lainnya,” kata dia, Rabu (1/11/2023).

Menurut dia, sejumlah kota/kabupaten yang mengajukan Jaringan Kota Kreatif Dunia bersama Kota Solo, adalah Bantul dan Ponogoro dengan crafts dan folk art. Bitung dan Salatiga dengan gastronomi. Kemudian Kota Depok dengan media art. Kota Solo dan Depok yang diusulkan ke tingkat dunia dengan tema yang berbeda. Kota Solo masuk 55 kota yang menjadi anggota baru Jaringan Kota Kreatif Dunia versi Unesco, Selasa (31/10/2023).

Dhani, sapaan akrabnya, menjelaskan banyak keuntungan yang bisa diperoleh Kota Solo dengan masuk bagian Jaringan Kota Kreatif Dunia versi Unesco, antara lain Kota Solo semakin dikenal dunia. “Kaitannya bidang crafts dan folk art mungkin akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Solo dan sekitarnya. Bidang kesenian menjadi lebih lebih bagus lagi, lebih maju lagi. Yang bisa dinikmati sampai ke tingkat dunia,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya