Bisnis
Selasa, 21 Juni 2022 - 19:35 WIB

Ajukan Penyertaan Modal Negara Rp10 Triliun, Ini Target PLN

Muhammad Ridwan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas PLN memberbaiki jaringan listrik. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT PLN (Persero) mengajukan anggaran penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp10 triliun pada tahun depan.

PMN itu dialokasikan untuk mengejar target rasio elektrifikasi hingga 100% pada 2025 dan mengaliri listrik ke desa-desa.

Advertisement

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menjelaskan bahwa realisasi rasio elektrifikasi masih mencapai 90,78%.

Namun, masih terdapat sejumlah daerah yang rasio elektrifikasi masih sangat rendah seperti di Kalimantan, Maluku, dan Papua yang masih di bawah 80%.

Advertisement

Namun, masih terdapat sejumlah daerah yang rasio elektrifikasi masih sangat rendah seperti di Kalimantan, Maluku, dan Papua yang masih di bawah 80%.

Dia mengungkapkan untuk mengejar rasio elektrifikasi hingga 100%, PLN membutuhkan anggaran senilai Rp18 triliun.

Baca Juga: Jokowi: Pertamina dan PLN Harus Berhemat, Begini Alasannya

Advertisement

“Untuk itu, di sinilah peran PMN hadir agar seluruh masyarakat meski di desa tetap bisa mendapatkan akses listrik,” ujar Evy dalam keterangan resminya, Selasa (21/6/2022).

Evy memaparkan hingga 2021 rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,7%, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik.

Namun dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN.

Advertisement

Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau.

Baca Juga: Perlu Tahu, Berikut Perhitungan Denda Telat Bayar Listrik PLN 2022

Menurut dia, sasaran desa berlistrik mayoritas berada di wilayah 3T dengan akses yang sulit dan secara bisnis ini tidak feasible.

Advertisement

Evy menjelaskan untuk bisa melistriki satu kepala keluarga (KK) di desa terpencil membutuhkan paling tidak Rp25 juta hingga Rp45 juta per KK.

Alokasi PMN 2023 akan dialokasi untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp1,7 triliun, Rp3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.

“Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bersama untuk bisa menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” imbuh dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kejar Rasio Elektrifikasi 100 Persen pada 2025, PLN Minta PMN Rp10 Triliun

 

Advertisement
Kata Kunci : PLN PMN Elektrifikasi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif