SOLOPOS.COM - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita (dua dari kiri), bersama Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Sigit P. Kumala (pertama dari kiri), saat melakukan kunjungan di industri kecil menengah binaan YDBA, yakni PT. Sinergi Solo Sejahtera, di Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (4/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya memperkuat sektor industri dalam negeri di Indonesia, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus berkomitmen mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dukungan tersebut bertujuan menciptakan usaha yang mandiri dan berkelanjutan. Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala berdasarkan data tahun lalu mengatakan pihaknya telah membina sebanyak 12.313 pelaku usaha.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pelaku usaha tersebut berasal dari empat sektor, yaitu manufaktur, bengkel roda empat, pertanian, serta kuliner dan kerajinan.

Melalui program kemitraan tersebut yang digagas sejak 2015, hingga akhir tahun lalu 262 UMKM berhasil mandiri. Sementara sebanyak 1.200 industri kecil dan menengah (IKM) masih aktif dalam program kemitraan ini dari keempat sektor.

Sigit bersama Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita, mengunjungi beberapa usaha binaan YDBA di wilayah Soloraya, Selasa (4/7/2023).

Kunjungan pertama dilakukan di CV Kurnia Teknik Solo, PT Sinergi Solo Sejahtera Karanganyar, dan terakhir di CV Sidodadi Mandiri Karanganyar.

Sigit menilai usaha binaan YDBA di wilayah Solo tumbuh positif. Agenda mengajak pihak Kemenperin melihat langsung proses produksi merupakan upayanya menjelaskan kepada pemerintah agar bisa melihat potensi industri manufaktur.

Harapannya, pihak pemerintah tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga proses produksi.

“Ini berjalan dengan baik tentu akan menimbulkan rasa optimisme di IKM untuk mereka bisa bergairah lagi. Dan para pengusaha ini mengutamakan produksi dalam negerinya,” ujar Sigit saat ditemui Solopos.com di sela-sela kunjungannya di PT Sinergi Solo Sejahtera, Gondangrejo, Karanganyar.

Pihaknya melakukan bermacam-macam pendampingan dengan empat level dari assement awal. Mulai pemula, madya, pra-mandiri, dan mandiri.

Pendampingan tersebut salah satunya penerapan 5R meliputi ringkas, rapi, resik, rawat, rajin. Kemudian pada manajemen produksi, pembukuan sederhana, digital marketing, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan manajemen standar pelayanan bengkel.

Tujuannya yakni para pelaku usaha ini terus tumbuh positif tentu semua unsur harus terlibat, yaitu dari pemerintah, swasta, dunia pendidikan, dan offtaker dari sektor keuangan.

Hal ini diperlukan untuk bisa mewujudkan produk dalam negeri yang bersaing.

Pemilik PT Sinergi Solo Sejahtera, Sutarmin menjelaskan ia menjadi binaan YDBA sejak 2019. Sebelumnya ia memulai usaha di bidang manufaktur berupa mould maker, spare part, dan workshop.

Awalnya ia menyewa ruko seluas 8 x 12 meter kemudian pindah 2020 di lahan seluas 16 x 40 meter. Bisnis yang makin bertumbuh membuatnya terus mengembangkan produk yang ia hasilkan. Produknya laris manis di wilayah Pulau Jawa.

Saat memulai usaha, ia berkisah masalah manajemen produksi, tenaga kerja, dan sektor pengelolaan keuangan cukup menjadi problem. Dengan pelatihan dari YDBA, ia mengaku bisa lebih memanajemen usahanya tersebut.

Kemudian IKM binaan YDBA lainnya adalah CV Sidodadi Mandiri. Pemilik CV Sidodadi Mandiri, Panca Saptanto, menguraikan tantangan usaha manufaktur miliknya adalah etos kerja.

Dengan adanya kunjungan YDBA, Kemenperin serta berbagai pihak lainnya  berharap mampu mendatangkan potensial buyer.

Selain itu, saat ini ia masih cenderung supply produk food and beverage (FnB), sehingga perlu belajar lebih lanjut di sektor lainnya dan mampu memperluas pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya