SOLOPOS.COM - InnovTalks dikemas dalam bentuk sesi singkat yang memberikan kesempatan untuk para inovator atau pakar industri berbagi cerita perjalanan mereka dalam mengembangkan inovasi unggulannya serta menyampaikan dampaknya kepada masyarakat dan industri. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA — Politeknik Astra (ASTRAtech) menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang terpilih oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk turut memberikan insight hasil pengembangan teknologi dalam acara Merdeka Innovation Summit (MIS) pada 16 – 17 November 2023 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, MIS 2023 membahas topik pengembangan SDM, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Acara MIS 2023 kali ini terbagi menjadi beberapa segmen di antaranya, Main Hall, InnovTalks, The Expo, dan Networking Area.

Afianto selaku Project Leader Automated Guide Vehicle (AGV) Trackless ASTRAtech menjadi salah satu pembicara dalam InnovTalks pada hari pertama MIS 2023.

InnovTalks dikemas dalam bentuk sesi singkat yang memberikan kesempatan untuk para inovator atau pakar industri berbagi cerita perjalanan mereka dalam mengembangkan inovasi unggulannya serta menyampaikan dampaknya kepada masyarakat dan industri.

Afianto membawakan materi AGV-Trackless yang merupakan inovasi terbaru dari ASTRAtech dan dikembangkan bersama Dunia Usaha Industri (DUDI) PT Artifa Sukses Persada (Asperio).

Sebelumnya, AGV-Trackless juga terpilih dalam beberapa kegiatan pameran yang diadakan oleh Kemendikbudristek seperti Hari Teknologi Nasional (HARTEKNAS) 2023, Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, hingga akhirnya materi teknologi ini terpilih juga untuk dibawakan di Innovtalks MIS 2023.

“Materi yang dibawakan adalah AGV-Trackless sebab, berdasarkan hasil dari seleksi Kemendikbudristek RI terhadap beberapa produk hasil Matching Fund 2022,” ungkap Afianto, pada Selasa (14/11/2023).

Matching fund merupakan dana hibah program Kedaireka Kemendikbudristek RI yang diberikan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi.

Inovasi tersebut diharapkan bisa dapat direalisasikan bahkan dikomersialisasikan bukan hanya prototype.

Afianto berharap, karya inovasi AGV-Trackless ini dapat menjadi salah satu pilihan para calon pengguna AGV yang didominasi konsumen di industri dan dapat mengurangi jumlah import yang diproyeksikan ke depan akan semakin naik kebutuhannya.

Proses pengembangan AGV-Trackless sampai akhirnya, bisa dikomersialisasikan masih membutuhkan beberapa tahapan seperti, pengujian kehandalan sistem yang memakan waktu kurang lebih enam bulan, pengujian produk sampai dapat sertifikat layak jual, dan pengukuran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar dapat dipasarkan dalam negeri.

Afianto juga berharap, karya inovasi AGV-Trackless ini dapat menjadi salah satu pilihan para calon pengguna AGV yang didominasi konsumen di industri dan dapat mengurangi jumlah import yang diproyeksikan ke depan akan semakin naik kebutuhannya.

“AGV-Trackless buatan ASTRAtech ini diperkirakan akan menjadi salah satu pilihan yang memberikan banyak keuntungan dan pendapatan dalam negeri,” ujar Afianto.

Bersama AGV-Trackless ada beberapa riset lainnya, besutan ASTRAtech yang berhasil diwujudkan berkat hasil Matching Fund 2022 dari Kedaireka diantaranya, seperti mesin CNC Innostra yang kini sudah sampai tahap komersialisasi, kemudian Trailer Jetski.

MIS 2023 mengusung tema Knowledge-Powered Economic Resilience through Innovation yang mencerminkan semangat kolektif Indonesia dalam mewujudkan visi yang besar.

“Tujuan utama dari summit ini adalah mendorong kolaborasi inovasi yang revolusioner. Oleh karena itu, kami hadirkan pakar-pakar inovasi terbaik mancanegara,” ungkap Ketua Pelaksana MIS 2023, Achmad Adhitya dalam grand opening MIS 2023, Kamis (16/11/2023).

Selain untuk mewujudkan visi Indonesia emas 2045, kegiatan MIS 2023 ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi karena berdasarkan data dari World Intellectual Property Organization (WIPO) pada tahun 2022, Indonesia berhasil masuk ke peringkat 75 dari 132 negara dalam indeks inovasi global untuk kolaborasi riset dan pengembangan antara universitas dan industri.

Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Prof. Ir. Nizam, P.h.D, mengatakan acara ini diselenggarakan untuk mendorong kolaborasi riset yang lebih luas.

“Acara ini diadakan sebagai apresiasi sekaligus mendorong kolaborasi inovasi yang lebih lanjut di Indonesia serta berharap kolaborasi yang terjadi bukan hanya di tingkat nasional saja melainkan juga internasional,” tuturnya.

Afianto juga mengucapkan terimakasi kepada Kedaireka karena berkat dana hibah yang diberikan ASTRAtech bisa mewujudkan inovasi AGV-Trackless ini bersama PT Asperio.

“Terima kasih kepada Kedaireka atas Program Matching Fund 2022 sehingga mempertemukan industri dengan institusi pendidikan dimana akan lebih terpola, lebih terstruktur dalam melaksanakan join riset,” tutupnya.

Tentang Politeknik Astra

Politeknik Astra (ASTRAtech) yang sebelumnya dikenal dengan nama Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra) yakni institusi pendidikan tinggi strata pendidikan Diploma 3 yang berada di bawah naungan Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI), satu dari sembilan yayasan yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk.

Politeknik Astra didirikan di Jakarta pada tahun 1995 oleh PT Federal motor yang saat ini bernama PT Astra Honda Motor (PT AHM) dengan nama Akademi Teknik Federal yang berada di bawah naungan Yayasan Federal Bina Ilmu, pada 2001 berganti nama menjadi Politeknik Manufaktur Astra atau lebih dikenal dengan Polman Astra.



Kemudian sejak 21 April 2021 Politeknik Manufaktur Astra resmi berganti nama menjadi Politeknik Astra dengan nama brans ASTRAtech.

ASTRAtech memiliki visi menjadi institusi pendidikan tinggi vokasi terdepan dalam menghasilkan lulusan berkompetensi dengan standar internasional dan pengembangan teknologi terapan yang relevan dengan industri kini dan masa mendatang.

Saat ini ASTRAtech memiliki 6 program studi Diploma 3 antara lain Teknik Pembuatan Peralatan Perkakas Produksi (P4), Teknik Produksi dan Proses Manufaktur (TPPM), Manajemen Informatika (MI), Mesin Otomotif (MO), Mekatronika (MK) dan Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung (TKBG), serta 2 program studi Sarjana Terapan (D4) yaitu Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Alat Berat (TRPAB) dan Teknologi Rekayasa Logistik (TRL).

Sejak tahun 2009 sebagai bagian dari program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia, Politeknik Astra hingga saat ini telah memberikan kesempatan kepada hampir 1000 mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa melalui Program Beasiswa Prestasi Astra.

Proses seleksi dijalankan dengan ketat agar memastikan pemberian beasiswa ini tepat sasaran. Keberhasilan dari program beasiswa bukan terserapnya dana yang telah dialokasikan, akan tetapi tercapainya bantuan pembiayaan studi bagi mahasiswa yang betul-betul memerlukan.

Sejak tahun 1995 hingga saat ini, Politeknik Astra telah meluluskan 4.279 Ahli Madya Teknik dan berkontribusi signfikan bagi perkembangan industri di Indonesia, khususnya di Grup Astra dengan menghasilkan lulusan dengan kompetensi teknikal yang tinggi yang dibutuhkan industri.

Grup Astra menyerap alumni Politeknik Astra sekitar 50% pada 5 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya