SOLOPOS.COM - Produk UMKM berbahan limbah koran dengan merek Setyo Handmade dipamerkan di The Royal Surakarta Heritage, Pasar Kliwon, Solo. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Pelaku usaha menyiapkan budget untuk memaksimalkan pengelolaan media sosial agar lebih kekinian. Budget tersebut digunakan untuk endorse atau jasa pengelolaan media sosial yang kerap disebut content planner.

Pemilik Pawonanda, Galuh Candra Wilasita, untuk memasarkan produk jamu konsentrat miliknya ia juga membuat budget khusus media sosial.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Selain untuk endorse dan pengelolaan sosial media, Galuh mengaku juga menyiapkan budget untuk belajar digital marketing.

“Kalau dananya besar bisa pakai jasa, dan iklan berbayar ads, endorse. Kalau pas minim budget ya organik, dan dikerjakan sendiri marketing dan mengembangkan sosial media untuk digitalmarketing-nya,” ujar Galuh saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (21/5/2023).

Karena ia memasang target market untuk konsumen luar Kota Solo, Galuh lebih memilih menggunakan influencer. Ia juga lebih menyukai mempromosikan produk miliknya di Instagram, khususnya untuk influencer yang membuat konten tentang minuman.

Dengan menggunakan jasa endorse dari influencer yang terbaik, Galuh mengaku mendapatkan feedback yang bagus. Asal, ia tidak sembarangam memilih influencer. Ia mencari influencer yang memang sesuai dengan produk yang ia jual.

Ia menerima cukup hanyak pesanan untuk sirop jamu konsentrat miliknya untuk dibuat sendiri ataupun dicampur dengan minuman lain.

“Jadi followernya tertarget sesuai target market saya, budget-nya Rp100.000 hingga Rp200.000 untuk sekali bikin konten video,” tambah Galuh.

Ia juga pernah mencoba menggunakan jasa content planner untuk mengelola media sosial miliknya, namun ia memutuskan berhenti. Menurutnya memakai jasa ini kurang berdampak pada perkembangan akun miliknya. Jadi ia lebih memilih memproduksi konten secara mandiri.

“Untuk pengelolaan sosial media sebulan sekitar Rp1,5 juta untuk bikin konten,” tambah Galuh.

Pemilih Mamnich, Adi Budiarto, menjelaskan media sosial sangat penting sekali dalam branding produk tas etnik miliknya. Ia mempunyai tim dalam mengelola sosial media untuk promosi produk.

Walaupun membayar jasa yang cukup mahal dalam sebulan, menurutnya lambat laun hal tersebut bakal berdampak.

“Media sosial sangat membantu untuk mengenalkan brand ke semua calon pelanggan,” tambah Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya