SOLOPOS.COM - Sejumlah model membawakan karya para desainer yang memeriahkan puncak acara Adikarya Batik Nusantara di Pracima Tuin Mangkunegaran, Solo, Jumat (6/10/2023) malam.(Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Baru saja terlaksana di Solo, Adikarya Batik Nusantara (ABN) 2023 diharapkan dapat memperkaya ragam batik dan mengangkat UMKM batik Nusantara.

Ketua Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) Jawa Tengah, Tuty Adib, mengatakan penyelenggaraan event berskala nasional seperti ABN secara tidak langsung akan turut mengangkat produk UMKM.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Selama ini event-event nasional yang menampilkan karya premium batik selalu [digelar] di kota besar, [seperti] Jakarta. Sementara UMKM-UMKM batik itu lebih banyak di daerah. Mereka juga perlu mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan desainer-desainer nasional, sehingga itu akan mengangkat atau menaikkelaskan UMKM-UMKM batik Indonesia,” jelas dia saat ditemui di acara ABN di Mangkunegaran, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya dengan adanya kolabirasi antara perajin batik dan desainer, akan menghasilkan produk batik yang variatif fan inovatif. Sebab biasanya dari para desainer juga akan memberikan masukan mengenai produk batik.

“Batik yang ditampilkan ini [di acara ABN] semua ada campur tangan desainer. Jadi menjadi sesuatu yang baru bagi para perajin. Harapannya khasanah ragam batik Indonesia semakin berkembang dengan kolaborasi itu,” lanjut dia.

Salah satu desainer yang terlibat dalam ABN 2023, Musa Widyatmodjo, mengatakan event ABN merupakan event perdana. Menurutnya penyelenggaraan event tersebut menjadi tantangan baik bagi UMKM perajin batik atau seniman batik atau perancang busana, untuk bisa menciptakan motif-motif dengan teknik batik yang kekinian.

“Sebab kita kecenderungannya adalah mengulang masa lalu dan pasar atau gaya hidup kekinian itu sudah berbeda,” kata dia. Menurutnya batik saat ini penggunaannya sudah lebih luas sebagai bagian dari busana.

Pada momentum ABN, dirinya memanfaatkannya untuk menciptakan desain yang bisa dikatakan mendobrak pakem. Meski dengan konsep Sekar Jagad, namun ada nuansa berbeda yang ditampilkan.

“Saya ingin menampilkan batik itu bisa bernuansa global dan sesuai dengan anak muda. Sebab tujuan saya untuk menawarkan sesuatu yang baru,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya