SOLOPOS.COM - Salah satu agen BRIlink di Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati).

Solopos.com, SRAGEN– Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tagline Memberi Makna Indonesia, BRI terus berinovasi menyediakan layanan perbankan yang bisa menjangkau seluruh masyarakat. Tak terkecuali mereka yang ada di daerah perdesaan.

Salah satu upaya pemerataan atau inklusi keuangan ini dilakukan melalui agen BRILink.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kemudahan dengan adanya BRILink dirasakan betul oleh petani yang juga pemilik toko kelontong di Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, Danang Andrianto.

Sejak beberapa tahun terakhir, Danang bahkan memutuskan bergabung menjadi agen BRILink. Desa Kaliwedi berada cukup jauh dari pusat kota kecamatan maupun kabupaten.

Jarak antara kediamannya dengan BRI Unit terdekat bahkan mencapai empat hingga lima kilometer. Dulu, ia dan warga lainnya yang mayoritas petani harus menempuh perjalanan hampir 20 menit saat akan melakukan transaksi di BRI kantor unit.

Transaksi tersebut mulai dari pembayaran cicilan utang, transfer, atau lainnya. Itu pun harus mengantre karena nasabah BRI cukup banyak, sehingga butuh waktu lama.

“Padahal mayoritas warga di sini [Kaliwedi] adalah petani, jadi harus ke sawah setiap hari,” terang Danang saat diwawancara di kediamannya, Minggu (10/3/2024) lalu.

Namun, sejak adanya layanan BRILink, warga sedikit bernafas lega. Salah satu dampak yang paling dirasakan yakni, pembayaran cicilan utang lebih mudah dan tepat waktu karena bisa dilakukan di agen BRILink terdekat.

Begitu juga dengan transaksi lainnya misalnya transfer uang, pembayaran tagihan listrik, tagihan kredit motor, hingga BPJS. Transaksi melalui agen BRILink juga cukup fleksibel waktunya.

Petani bisa transaksi pagi, siang, atau malam selepas bekerja dari sawah. “Yang penting sebelum jam 12 ya [pukul 00.00 WIB]. Kalau sudah jam 12 malam [pukul 00.00 WIB] nanti sudah tutup buku. Nunggu beberapa menit lagi, baru bisa tapi harinya sudah ganti,” kata Danang.

Pinjaman KECE

Danang selama ini menggunakan layanan BRILink Mobile. Selain melayani sejumlah transaksi, sebagai agen, dia juga memfasilitasi warga yang ingin mengajukan pinjaman ultra mikro kredit cepat atau KECE.

Pinjaman tersebut merupakan produk laku pandai Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN sekak September 2021.

Danang saat ini bahkan memiliki sekitar 133 debitur yang semuanya merupakan petani di Desa Kaliwedi dan sekitarnya. Plafon pinjamannya maksimal Rp10 juta dengan jangka waktu maksimal 6 bulan.

“Kalau petani pinjamannya ya ada yang Rp2 juta ada yang Rp10 juta. Tergantung kebutuhan,” kata dia.

Petani biasanya mengajukan pinjaman saat awal masa tanam, kemudian dikembalikan enam bulan kemudian atau setelah masa panen kedua. Dana pinjaman tersebut digunakan untuk biaya produksi tanam padi mulai dari membeli bibit, membeli pupuk, dan lainnya.

“Petani sangat terbantu dengan program ini, apalagi bisa pinjam tanpa agunan. Warga sini [Kaliwedi] kebanyakan ya hanya punya BPKB mbak kalau mau diagunkan,” kata dia.

Meski terbilang singkat, program KECE tak memberatkan petani. Mayoritas petani di Kaliwedi merupakan penggarap atau sewa lahan seluas sepertiga hectare.

Jika dikalkulasi, dari pinjaman KECE Rp10 juta, petani bisa menghasilkan panen padi hingga Rp20 juta sekali panen. Panen bisa tiga hingga empat kali dalam setahun.

Danang sendiri juga mendapatkan beberapa keuntungan sebagai agen BRILink. Ia biasanya mendapat keuntungan dari pembayaran jasa tiap kali transaksi, termasuk jika memfasilitasi debitur hingga dia lunas pembayaran utan KECE.

Dari sisi pengembangan diri, Danang juga beberapa kali mendapatkan pelatihan dari BRI soal program Umi. Sementara, para debiturnya beberapa kali mendapatkan pelatihan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMK) di BUMDes Kaliwedi.

Inklusi Keuangan

Dalam wawancara singkat melalui WhatsApp yang dikirim kepada wartawan, Rabu (20/3/2024), Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, mengatakan BRILink memang telah berkembang menjadi bisnis yang menghasilkan fee based income (FBI) bagi Bank BRI dan meningkatkan kesejahteraan agen-agen BRILink di seluruh Indonesia.

Jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Pada Desember 2023, BRI RO Yogyakarta memiliki 61.309 Agen BRILink.



Sementara itu, selama 2023 transaksi di Agen BRILink RO Yogyakarta mencapai 93 juta kali dengan jumlah FBI mencapai Rp 122 milyar dan total nominal transaksi atau sales volume lebih dari Rp100 triliun.

“Layanan yang sering dilakukan di Agen BRILink antara lain transfer, Tarik dan setor tunai, serta pembayaran BRIVA,” tambahnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI Sragen, Wawan Indarno, Jumat (15/3/2024), mengatakan pihaknya terus berupaya agar layanan mereka lebih dekat dengan masyarakat.

Salah satunya dengan memperkuat agen BRILink hingga pelosok perdesaan. Agen BRIlink di Sragen mencapai ribuan yang tersebar di seluruh kecamatan.

Ada yang sudah menggunakan electronic data center atau EDC, namun tak sedikit pula yang masih menggunakan aplikasi BRILink Mobile. “Kami berupaya melayani titik-titik yang belum terjangkau. Tujuannya agar memudahkan masyarakat dalam bertransaksi,” kata dia.

Ia mengakui tantangan besar pemerataan perbankan maupun transaksi digitalisasi di kota kabupaten. Terlebih jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan.

Oleh karena itu, upaya lain yang dilakukan untuk inklusi keuangan ini yakni memperkuat super app BRI Mobile atau BRIMo maupun layanan quick response code Indonesian standard (QRIS).

“Insyaallah kalau jumlah pemasangan [merchant] QRIS di Sragen hingga 11.000 titik. Tapi memang tidak banyak yang digunakan oleh masyarakat. PR besar kami memberikan edukasi secara menyeluruh kepada merchant maupun konsumen. Ini yang harus terus kami dorong,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya