SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi melanjutkan penguatan pada Rabu (12/7/2023) dengan sejumlah rekomendasi saham dari analis.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perjalanan kenaikan IHSG terlihat masih mungkin dapat terjadi mengingat IHSG terlihat cukup kuat menjaga support level terdekatnya. Resisten level terdekat sedang berusaha ditembus dalam beberapa waktu mendatang.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Namun, jika terjadi koreksi minor maka momentum masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat minat investor yang terlihat dari data capital inflow secara ytd masih cukup tinggi,” paparnya dalam riset seperti dilansir Bisnis.

William menilai potensi kenaikan dalam pola gerak IHSG secara jangka panjang masih cukup besar. Hari ini, IHSG berpotensi melaju dalam rentang 6.636-6.798. Rekomendasi saham pilihannya adalah AALI, HMSP, BMRI, ICBP, JSMR, ITMG, ASII, AKRA.

Phintraco Sekuritas memprediksi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menyentuh level 7.000 pada paruh kedua 2023. Target tersebut lebih rendah dibandingkan target semula yang mencapai level 8.000.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, terdapat sejumlah sentimen yang turut memengaruhi perkembangan IHSG hingga akhir tahun nanti. Dari domestik, ada sentimen terkait tren penurunan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah diperkirakan dapat berdampak pada penguatan IHSG.

Pada Selasa (11/7/2023), nilai tukar rupiah pun berhasil menguat 0,09 persen ke level Rp15.191 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga pukul 14.00 WIB, seiring dengan melemahnya indeks dolar AS ke 101,86 atau turun 0,10 persen.

Sementara itu, sentimen eksternal yang perlu diperhatikan ialah potensi perubahan arah kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral besar terutama The Fed dan People’s Bank of China.

Menurut Valdy, pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed serta pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS dapat memicu terjadinya aliran modal keluar (capital outflow) dari Indonesia.

Sebelumnya, Phintraco Sekuritas menargetkan IHSG menembus angka 8.000 pada 2023. Pada akhir 2023, IHSG bahkan diprediksi menyentuh posisi 8.205. Potensi target level IHSG itu diperoleh berdasarkan metode relative valuation menggunakan data historis price to earning ratio (PER) IHSG sejak 2003.

“Kami melakukan simulasi dengan merubah asumsi pertumbuhan earnings per share [EPS] untuk membuat clear sky scenario dan dark cloud scenario. Untuk target IHSG 8.205, kami menggunakan asumsi pertumbuhan rata-rata EPS sebesar 14,26 persen,” tutur Equilty Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis dikutip Selasa (11/7/2023).

Adapun, Phintraco turut merekomendasikan delapan saham yang dapat dilirik pada perdagangan hari ini. Kedelapan saham itu adalah BMRI, BBCA, BBNI, ICBP, CTRA, BSDE, PWON, hingga BBRI.

Sebelumnya IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/7/2023) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 65,88 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.706,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,79 poin atau 0,61 persen ke posisi 954,95.

“IHSG dan Bursa regional Asia kompak di zona hijau, hal ini seiring reaksi pelaku pasar atau investor yang merespons pernyataan The Fed bahwa suku bunga akan berakhir,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengungkapkan pihaknya kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi yang tetap tinggi, tetapi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat.

Hal tersebut membuat pasar berekspektasi bahwa The Fed mendekati akhir dari siklus kebijakan pengetatan moneternya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,88 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing meningkat 1,47 persen dan 1,17 persen.

Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,03 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BNBA, CFIN, BGTG, FWCT dan WIRG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TGUK, CRSN, PADA, SKRN dan KING.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.293.279 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,53 miliar lembar saham senilai Rp8,79 triliun. Sebanyak 297 saham naik, 214 saham menurun, dan 229 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya