SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah. (Freepic).

Solopos.com, SOLO — Kekurangan atau kebutuhan rumah (backlog) di Kota Solo menempati posisi tertinggi di Soloraya.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, sebanyak 60.000 rumah tangga belum memiliki rumah sendiri. Sebagai perbandingan, di Kabupaten Wonogiri rumah tangga yang belum memiliki rumah sebanyak 11.656 pada tahun 2021.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Solopos.com melihat lebih dekat fenomena banyaknya backlog di Kota Solo, alasan mereka beragam, mulai dari aksesilitas di rumah yang mereka tempati saat ini hingga harga rumah di Kota Solo yang nyaris tidak terjangkau apalagi dengan Upah Minimum Kota (UMK) Solo yang sebesar Rp2.174.169.

Raihan, 31, adalah salah satunya. Ia masih tinggal bersama dengan ibunya di daerah Pucangsawit, Jebres, Solo, meskipun sudah memiliki istri dan satu anak.

Ada beberapa pertimbangan yang membuatnya belum memiliki rumah sendiri, salah satunya adalah keinginan untuk tidak jauh dari orang tua dan sudah merasa nyaman tinggal di Kota Solo.

“Saya anak satu-satunya dan ibu saya tinggal sendirian jadi saya mending tinggal dengan ibu saya bareng anak dan istri. Selain itu, di sini dekat kemana-mana jadi enggak perlu beli rumah lagi,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023).

Raihan mengaku saat ini juga belum memiliki rencana membeli rumah di Kota Solo. Menurutnya harga rumah di Kota Solo sudah tidak terjangkau baginya yang memiliki hanya gaji sedikit di atas UMK.

Sementara, jika harus membeli rumah di luar Kota Solo, jaraknya sangat jauh dan secara aksesbilitas lebih sulit dibanding tempatnya tinggal saat ini.

“Kalau beli rumah di Solo sepertinya enggak mungkin, di sekitar sini [rumah orang tuanya] saja rumah harganya Rp350 juta itupun ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan, jadi bukan rumah yang siap huni. Misalkan beli rumah di luar kota seperti di Kabupaten Sukoharjo atau Karanganyar, aksesnya juga pasti enggak semudah kalau tinggal di sini, mau ke tempat kerja sulit, mau jalan-jalan juga susah,” jelasnya.

Harga rumah yang kian tidak terjangkau bagi warga Solo, juga membuat Krisna, warga Nusukan belum memiliki rumah. Menurutnya, harga rumah kini sudah tidak lagi terjangkau di Kota Solo, membuat ia dan istrinya tinggal di rumah mertua.

“Harga rumah di Solo sudah sangat mahal, di daerah sini rumah paling enggak sudah seharga Rp350 juta sampai Rp400 juta. Sedangkan gaji saya dan istri digabung hanya cukup buat memenuhi kebutuhan sehari-hari sama menabung. Buat bayar uang muka rumahnya saja diperlukan paling enggak Rp150 juta, jadi saya memang belum punya rencana beli rumah,” ucap pria berusia 27 tahun ini.

Pilihan yang ia miliki saat ini adalah membeli rumah subsidi yang ada di luar Kota Solo. Menurutnya, kualitas rumah subsidi yang ia temui tidak begitu bagus, sehingga membuatnya berpikir ulang untuk mengambil rumah.

“Situasinya saya dan istri saya bekerja di Solo, kalau misal ambil rumahnya di Kartasura atau Karanganyar, itu sudah habis buat ongkos bensin. Belum lagi kalau di rumah subsidi itu kualitasnya enggak begitu bagus, beberapa kali dengan pengalaman teman yang beli rumah subsidi, beberapa bulan atapnya sudah bocor atau temboknya berjamur,” jelas pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Aksesibilitas yang lebih mudah di Kota Solo juga menjadi alasan bagi Dofi Haryanto yang tinggal di daerah Sondakan untuk belum membeli rumah meskipun sudah memiliki keluarga.

Ia dan istrinya saat ini memilih tinggal di rumah orang tua Dofi.

Faktor utamanya adalah harga rumah yang sudah tidak lagi terjangkau di Kota Solo, ia juga sempat mempertimbangkan untuk membeli rumah di daerah Sukoharjo, tetapi risiko untuk punya rumah yang jauh dari tempat kerjanya membuatnya membatalkan niatnya membeli rumah.

“Sempat tertarik beli rumah di Sukoharjo sekitaran Gentan, cuman jaraknya lumayan jauh. Kalau dibandingkan di sini kemana-mana dekat, belum lagi di sini sudah banyak kerabat atau teman yang tinggal di sini, jadi sudah nyaman. Kalau beli rumah di Solo sudah enggak mungkin,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya