SOLOPOS.COM - PT Tsingshan Steel Indonesia di Morowali menggunakan proses peleburan blast furnace yang matang, dengan karakteristik biaya yang rendah, hasil produksi yang tinggi, teknologi yang matang, dan risiko teknik rendah. - (imip.co.di).

Solopos.com, SOLO — Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan daftar lima provinsi dengan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar se-Indonesia sepanjang 2022.

Wilayah Sulawesi Tengah atau Sulteng disebut paling tinggi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi sepanjang Januari – Desember 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yakni Rp1.200 triliun.

Selain itu, realisasi tersebut juga mencatatkan peningkatan sebesar 34 persen dibandingkan realisasi tahun 2021 dan mampu menyerap sekitar 1,3 juta tenaga kerja Indonesia.

“Ini salah satu pertumbuhan investasi yang terbesar.  Target realisasi investasi di RPJMN [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional] kami sekitar Rp968 triliun, sementara Bapak Presiden memberikan target Rp1.200 triliun,” kata Bahlil dilansir dari Bisnis.com, Selasa (24/1/2023).

Dari total realisasi tersebut, investasi yang bersumber dari penanaman modal asing (PMA) menjadi penopang utama dengan capaian Rp654,4 triliun. Jumlah ini meningkat 44,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Adapun, aliran investasi asing sepanjang tahun lalu mayoritas bermuara ke Provinsi Sulteng dengan realisasi sebesar US$,75 miliar atau setara Rp112,23 triliun (kurs: Rp14.954).

Sementara itu, Jawa Barat berada satu tingkat di bawah Sulteng dengan realisasi investasi asing atau foreign direct investment (FDI) sebesar US$6,5 miliar.

Capaian ini diikuti oleh Maluku Utara yang menggenggam nilai investasi mencapai US$4,5 miliar.

“Kalau kita lihat FDI, Sulawesi Tengah nomor 1, Maluku Utara nomor 3, dan lihat rata-rata pertumbuhan dari daerah ini. Pertumbuhan ekonominya pasti akan jauh lebih baik karena selain didorong dari belanja konsumsi dalam negeri, investasi juga cukup bagus,” kata Bahlil.

Selanjutnya, Ibu Kota DKI Jakarta dan Banten menghuni peringkat keempat dan kelima dalam daftar lima besar provinsi dengan aliran investasi terbesar sepanjang tahun 2022.

Berdasarkan data kementerian, DKI Jakarta membukukan realisasi investasi asing mencapai US$3,7 miliar, sementara Banten mencatatkan nilai investasi asing sebesar US$3,4 miliar.

Jika dilihat secara keseluruhan investasi PMA dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) sepanjang 2022, maka peringkat pertama dipegang oleh provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi Rp174,6 triliun.

Adapun, posisi kedua dan ketiga diduduki oleh DKI Jakarta dan Sulteng dengan capaian investasi masing-masing Rp143 triliun dan Rp111,2 triliun.

Terakhir, posisi keempat dan kelima provinsi dengan investasi terbesar jatuh pada Jawa Timur dengan Rp110,3 triliun dan Riau Rp82,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya