SOLOPOS.COM - Program Jawara UMKM hadir untuk membangkitkan sektor UMKM di Kota Solo dengan konsep kolaborasi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Program Jawara UMKM hadir untuk membangkitkan sektor UMKM di Kota Solo dengan konsep kolaborasi. Melalui program tersebut, 100 UMKM akan mendapatkan pendampingan untuk bisa naik kelas, bahkan sampai menembus pasar ekspor. Kick off program yang digagas seorang edupreneur, Astrid Widayani, tersebut telah dilaksanakan di Solo Techno Park (STP) pada Sabtu (17/6/2023).

Ada beberapa tahap dan jenis pendampingan yang akan dilaksanakan pada program yang direncanakan berjalan dalam lima bulan ke depan. Mulai tahap orientasi, pendampingan marketing, pendampingan design, hingga festival yang mencakup expo, business matching dan awarding (detail lihat grafis).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Grafis Perjalanan Menuju Sang Jawara.

Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani, menyampaikan program Jawara UMKM akan menjadi semacam profiling UMKM yang terlibat. Pada tahap pertama ini, ada 100 UMKM yang dilibatkan. Astrid berharap ke depan akan ada angkatan-angkatan berikutnya dalam program ini. UMKM yang masuk di program tersebut terdiri atas empat kategori produk yakni makanan, fasyen, kerajinan dan jasa.

Mereka yang masuk dalam Jawara UMKM tahap pertama telah melalui proses seleksi yang dilakukan tim internal Jawara UMKM. Salah satu syarat UMKM yang dapat mengakses program itu adalah yang telah beroperasi minimal enam bulan dan telah memiliki izin usaha.

“Kami tentunya akan lihat before dan after-nya. Mulai dari legalitasnya, standardisasi produk, literasi keuangan seperti bagaimana membuat business plan, pencatatan keuangan, dan lain-lain. Akan dilihat selama lima bulan berjalan nanti, di mana nantinya juga akan ada awarding,” kata dia, Selasa (18/7/2023).

UMKM dalam angka.

Program Jawara UMKM akan hadir dengan membawa solusi untuk permasalahan UMKM, salah satunya dalam menghadapi tantangan di era digital. Meski upaya transformasi digital di sektor UMKM sudah banyak digaungkan, namun pada kenyataannya masih banyak pelaku UMKM yang memgalami kesulitan teknis, misalnya bingung mengoperasikan perangkat dan pengelola platform digital.

E-Catalog

Untuk menjawab tantangan tersebut, Jawara UMKM juga telah menyiapkan pendampingan digitalisasi yang melibatkan mahasiswa sebagai perwakilan dari generasi Z melalui program Kampus Merdeka. Selain itu Jawara UMKM juga menyisipkan satu materi yang berkaitan dengan program pemerintah, yakni tentang E-Catalog. E-catalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). UMKM yang telah masuk E-Catalog memiliki kesempatan untuk mengikuti lelang pengadaan barang dari unsur pemerintah.

Sebagai program yang telah dikonsep sedemikian rupa, Jawara UMKM memiliki impian besar, yakni lebih banyak lagi produk UMKM Kota Solo yang diterima di pasar internasional. Astrid menyampaikan saat ini pihaknya telah menjajaki pasar ekspor untuk produk-produk UMKM itu ke Eropa dan Asia. “Kemarin kami sudah [menjajaki] ke Eropa yakni Prancis, Swiss, Jerman, dan Italia serta Kuala Lumpur [Malaysia] sebagai hub Asia,” jelas dia.

Dia optimistis melalui pendampingan dan kolaborasi, produk UMKM Solo bisa menembus pasar ekspor. Masyarakat atau pihak-pihak lain yang penasaran seperti apa Jawara UMKM bisa menyambangi kantor sekretariat program tersebut di Jl. Dr. Wahidin No. 39, Penumping, Laweyan, Solo. Di lokasi itu pula akan hadir showcase atau pusat oleh-oleh produksi anggota Jawara UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya