SOLOPOS.COM - Pendaftaran Kartu Prakerja 2023. (Ilustrasi/Bisnis).

Solopos.com, JAKARTA – Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja mengungkapkan hingga gelombang 53 atau per Juni 2023, sebanyak 490.000 masyarakat Indonesia telah ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja.

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menyampaikan target penerima pada semester I/2023 ini sebanyak 595.000 orang. Artinya masih terdapat kuota sekitar 105.000 hingga akhir Juni 2023.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Dalam setengah tahun kami akan menghabiskan mandat Rp2,37 triliun, itu untuk orang sejumlah 595.000. Jadi sebelum 30 Juni, kami confident 595.000 orang akan bisa direkrut di semester 1,” ujarnya usai acara Temu Alumni Kartu Prakerja di Cirebon, Jumat (16/6/2023).

Adapun untuk semester II/2023, PMO akan mengeksekusi anggaran dari penambahan DIPA sebesar Rp1,7 triliun untuk 405.000 penerima. Dirinya pun optimistis hingga akhir tahun ini, total 1 juta masyarakat akan menjadi penerima Program Kartu Prakerja. Dengan demikian, total anggaran untuk Kartu Prakerja sepanjang 2023 akan mencapai Rp4,37 triliun.

Sejak Kartu Prakerja meluncur pada 2020 hingga Juni 2023, total sebanyak 17 juta masyarakat telah menerima program pemerintah tersebut. Sebagai informasi, pemerintah melalui PMO menyelenggarakan peningkatan kemampuan untuk menambah daya saing SDM Indonesia.

Peserta nantinya akan menerima subsidi Rp4,2 juta yang mencakup biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp600.000 untuk mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak satu kali, dan insentif survei sebesar Rp100.000. Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan manajemen pelaksana dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 24 persen dari peserta yang sebelumnya menganggur, setelah mengikuti program Kartu Prakerja kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan maupun wirausaha.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu alumni program Kartu Prakerja, Syarif Fauzi, 31, yang berasal dari Indramayu membagikan pengalamannya. Dirinya merasakan dampak dari pandemi Covid-19 yang mana harus keluar dari pekerjaannya. Syarif bercerita dirinya mengikuti program Kartu Prakerja pada pertengahan 2022 dan berhasil menjalankan bisnis setelah mengikuti pelatihan tersebut.

“Waktu itu saya ambil pelatihan Menjadi UMKM, saya ambil 1 pelatihan saja,” ungkapnya. Dirinya pun meniti usaha dengan membuat angkringan dengan menu yang beragam seperti nasi kucing hingga jenis-jenis sate. “Sekarang saya sudah punya 5 gerobak angkringan,”tuturnya diiringi tepuk tangan oleh para hadirin.

Meski demikian, dirinya mengajukan pertanyaan kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam kesempatan tersebut. Mengingat bantuan yang Kartu Prakerja berikan pada skema bansos tahun lalu sebesar Rp3,5 juta, belum cukup untuk modal usaha Syarif.

Dirinya meminta adanya bantuan sejenis modal bagi usaha yang dirintisnya. Airlangga pun dengan sigap menjawabnya. “Bantuan kredit bisa kita kasih,” tutur Airlangga. Sebagai informasi, penerima Kartu Prakerja akan mendapat sedikit kemudahan untuk mendapatkan KUR UMKM, namun tetap dengan prosedur yang berlaku. Pada akhir acara, Menko Airlangga secara langsung merekomendasikan Syarif untuk mendapatkan bantuan berupa KUR dari salah satu Himbara, yaitu Bank BNI.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Hingga Juni 2023, 490.000 Orang Terima Rp3,5 Juta dari Kartu Prakerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya