382 Rute Penerbangan Disiapkan untuk Mudik Lebaran 2023

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sebanyak 382 rute penerbangan domestik dan internasional selama periode angkutan mudik Lebaran 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni menyediakan 270 rute penerbangan domestik yang menghubungkan 122 kota di dalam negeri. Selain itu, sebanyak 112 rute internasional yang menghubungkan 48 kota di luar negeri dari 22 negara juga telah disiapkan.

Dari sisi kesiapan armada, saat ini Kemenhub telah menyiapkan 394 pesawat untuk penerbangan reguler. Kristi mengatakan, jumlah ini masih akan bertambah saat pelaksanaan angkutan udara lebaran 2023.

Kemenhub juga akan menambah kapasitas tempat duduk melalui extra flight atau mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar untuk mengatasi lonjakan penumpang. “Kami juga memastikan kesiapan armada, jam operasi bandara, utilisasi jam terbang pesawat, serta tidak ada pekerjaan yang dilakukan pada sisi udara,” jelasnya dalam siaran pers, Selasa (28/2/2023).

Selanjutnya, Ditjen Perhubungan Udara juga akan melakukan pemantauan pada 51 bandara selama masa angkutan udara lebaran 2023. Dari jumlah tersebut, 16 di antaranya merupakan bandara internasional (entry point).

Kristi menuturkan, pemantauan dilakukan dengan mendirikan posko angkutan udara Lebaran yang akan memberikan pelayanan transportasi udara kepada masyarakat selama arus mudik dan balik. Pemantauan pada 51 bandara dilakukan terkait aspek keselamatan keamanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis dan faktor lainnya.

Adapun, 51 bandara tersebut terdiri dari 14 bandara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara, 15 bandara dikelola oleh PT Angkasa Pura I, 20 bandara dikelola oleh PT Angkasa Pura II, dan 1 bandara dikelola oleh Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Batam serta 1 bandara yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Kristi menuturkan, pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipatif seperti menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan serta keamanan penerbangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemenhub juga akan meningkatkan kapasitas angkutan udara (supply side), menjaga pertumbuhan permintaan, serta meningkatkan pelayanan penumpang.

Selanjutnya, Kemenhub juga bersiap mengantisipasi kondisi kahar atau darurat lainnya serta melakukan komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara. Adapun, inspektur dan direktorat teknis terkait juga telah diarahkan untuk mengawasi pelayanan tarif angkutan udara kepada maskapai dan ground handling.

“Tugas kami memastikan pelayanan sebelum, selama dan setelah penerbangan [pre-in-post flight] berjalan sesuai dengan prosedur penerbangan,” ujarnya.