SOLOPOS.COM - Profil salah satu penari 24 jam dalam pentas 24 Jam Menari yakni Baltazar Oka Reskir. (Istimewa/IG @24jammenari).

Solopos.com, SOLO — Institut Seni Indonesia (ISI) Solo kembali menggelar pentas 24 Jam Menari dalam rangka menyambut Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap 29 April atau tahun ini bertepatan dengan, Sabtu (29/4/2023).

Ada dua acara spesial dalam rangkaian kegiatan tersebut. Acara pertama yakni pertunjukan musical original bertajuk Garda The Musikal.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Selanjutnya, pentas kedua yakni Tari Empat Keraton yang merupakan turunan dari Kerajaan Mataram, yang terdiri atas Kasunanan, Kasultanan, Mangkunegaran dan Pakualaman.

Sutradara 24 Jam Menari ISI Solo, Eko Supriyanto saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/4/2023), menjelaskan saat ini persiapan pentas sudah mencapai 80 persen.

Ia menyebut, persiapan yang dilakukan dibagi menjadi dua yakni untuk peserta acara serta pentas musikal Garda The Musikal.

“Persiapannya sejauh ini sudah 80 persen baik dari peserta acara dan untuk Garda The Musikal. Untuk konsepnya ada dua acara, yang festival nanti ada 130 peserta dari seluruh Indonesia. Ada yang prime time yaitu Garda The Musikal dan Pentas 4 Keraton,” jelasnya.

Eko juga menjelaskan konsep dari dua acara prime time yang nantinya akan disuguhkan saat Hari Tari Sedunia. Konsep dari dua acara tersebut berupaya untuk menghibur semua kalangan yang nantinya akan hadir saat pementasan.

“Untuk yang Garda The Musikal nanti ada yang menari, menyanyi dan juga acting. Ada empat artis yang mengisi, Dwi Sasono, Widi Mulia, Beyon Destiano dan Woro Mustiko. Yang dari Keraton, nanti Kasunanan, Mangkunegaran, Kasultanan dan Pakualaman akan mengisi dengan konsep tradisional Keraton. Kami berharap bisa memberikan hiburan bagi semua umur,” tambah Eko.

Dalam pertunjukkannya, Garda The Musikal menceritakan tentang seorang ibu yang kehilangan anaknya sampai perjalanan menemukan kembali sang anak. Garda diambil dari kata Garuda, yang dimaknai sebagai visualisasi dari lima dasar negara di Indonesia atau pancasila.

Beberapa karakter utama yang akan diperankan oleh para artis. Di antaranya sosok jenar dalam hal ini adalah burung kenari diperankan oleh Woro Mustiko. Artis Beyon Destianto akan berperan sebagai rako atau burung merak.

Widi Mulia memerankan tokoh ibu Jenar. Dwi Sasono memerankan tokoh Garda visualnya burung garuda.

Peran lainnya seperti Bargota atau karakter burung gagak, Kakas atau karakter burung kasuari, eba ebo atau burung beo, dasih atau burung kedasih, rantas atau burung hantu, wulengkung atau burung cendrawasih, danti atau burung kepodang, pathithis atau karakter burung merpati, langsa adalah pasukan garda atau burung elang.

Garda The Musical merupakan musical original dengan cerita karya sutradara teater dan penulis naskah andalan Kota Solo yakni Hanindawan.

Sementara, original song atau lagu-lagu yang dibawakan nanti merupakan karya asli komposer ternama Solo, Gondrong Gunarto.

Eko menjelaskan, ada yang membedakan acara yang digelar oleh ISI Solo ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada karya besar sendiri dari seluruh mahasiswa dan program studi dari ISI Solo dengan tajuknya World Premiere, untuk rundown sudah bisa diakses di laman Instagram kami,” jelas Eko.

Koreografer acara, Eko Supendi menjelaskan rangkaian acara dari pukul 06.00 WIB di kampus ISI Solo. Acara pembukaan akan menampilkan satu pertunjukan yang berpusat di Rektorat kampus ISI Solo.

“Penari 24 jam pada tahun ini ada enam orang yang positif daftar, yang menantang untuk menari 24 jam nonstop,” ucapnya.

Sedangkan dikutip dari laman Instagram 24jammenari_official, ada lima penari yang akan tampil dalam acara menari 24 jam nonstop tersebut. Mereka adalah Erwin Madriansyah, Baltazar Oka Reskir, Romo Andreas Adhi Prasetyo, Yoyok Bambang, dan Suji Haryanto.

Sebagai informasi, rangkaian acara ini dari pukul 06.00 WIB di kampus ISI Solo. Acara pembukaan akan menampilkan satu pertunjukan yang berpusat di Rektorat kampus ISI Solo.

Sementara sebagai acara penutupan, pihak panitia mengundang Mangkunagoro X. Bakal ada 130 penampil yang mengisi lima venue secara festival.

Di rektorat akan lebih banyak penampilan tarian kesenian rakyat pada sore hari. Di pendapa akan lebih banyak diisi tarian bertema anak-anak pada pagi hari. Sementara di ruang teater kecil lebih banyak diisi untuk tarian modern dance atau kontemporer dan sebagainya.

Solo Menari

Sementara, seperti biasa, Pemkot Solo bakal menggelar agenda perayaan Hari Tari Sedunia dengan tajuk Solo Menari. Perayaan yang diadakan oleh Pemkot Solo melibatkan 500-an  penari.

“Untuk target peserta, memang kami tidak membatasi jumlah peserta yang ikut, tetapi untuk target sendiri paling tidak 500 orang,” papar salah satu panitia Solo Menari 2023, Nanang Putro Wahyu Aji, kepada Solopos.com, awal April lalu.



Acara yang digelar pada akhir April tersebut rencananya berlokasi di empat tempat. Di antaranya meliputi Pasar Gede, Ngarsopuro, Kauman, dan Foodcourt Solo Paragon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya