SOLOPOS.COM - Ilustrasi mencari pekerjaan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Para pekerja di Indonesia memprioritaskan work life balance dengan mengutamakan pengembangan jenjang karier pasca-pembatasan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, cukup banyak yang tertantang untuk selalu mencari tawaran pekerjaan baru.

Pasar tenaga kerja di Indonesia juga dikatakan kompetitif hingga mayoritas pekerja lebih menyukai sistem kerja hybrid.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Data tersebut berdasarkan studi terbaru JobStreet oleh SEEK dan JobsDB, The Boston Consulting Group, dan The Network yang dikirimkan oleh Public Relations Mutant Communications, Nadya Alya, kepada Solopos.com, Kamis (2/3/2023).

Studi tersebut mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Ditemukan bahwa 34% responden aktif mencari pekerjaan baru.

Tiga motivasi utama untuk mencari pekerjaan baru adalah, mencari posisi yang lebih menarik atau jenjang karir yang lebih tinggi (49%), kurangnya kesempatan perkembangan karir di tempat kerja (30%), dan tidak puas dengan gaji dan tunjangan di tempat kerja (27%).

Nadya menjelaskan studi terbaru JobStreet oleh SEEK dan JobsDB, The Boston Consulting Group, dan The Network mengungkapkan 70% pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong yakin memiliki kekuatan negosiasi yang kuat.

Tiga dari empat kandidat pekerja di Asia Tenggara ini mendapatkan tawaran pekerjaan lebih dari satu kali dalam satu tahun.

Sementara itu, 36% dari semua kandidat pekerja dihubungi setiap bulan. Sebanyak 75% pencari kerja di Indonesia merasa percaya diri dengan posisi tawar mereka saat mencari pekerjaan baru, serta 43% responden Indonesia akan menolak tawaran kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.

Menurut studi tersebut, pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif.

Sebanyak 76% dari responden mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan dengan berbagai bidang.

Sebanyak 43% responden atau pekerja di Indonesia mengatakan bahwa work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Selain itu, 42% responden menyatakan bahwa kesempatan jenjang karir merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

Walaupun ada kemungkinan terjadinya resesi, para pencari kerja di Indonesia tetap percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karir baru.

Studi ini, penelitian menemukan bahwa 74% responden pekerja Indonesia mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun

“Saat menghadapi kemungkinan terjadinya resesi, perusahaan berada di posisi kuat dalam pasar tenaga kerja karena tren perekrutan semakin ketat. Namun, kami yakin situasinya kali ini berbeda karena banyak perusahaan di Asia masih belum pulih dari pekerjaan yang berkurang selama pandemi. Meskipun pertumbuhan pasar pekerjaan mungkin melambat selama masa pandemi, tidak diragukan bahwa sekarang pasar pekerjaan tetap sangat penting, jadi krusial bagi perusahaan untuk mengetahui cara menarik, merekrut, dan mempertahankan bakat,” terang Chief Executive Officer, Asia, SEEK,  Peter Bithos, dalam rilis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya