SOLOPOS.COM - Kompleks Perumahan Griya Bumi Boyolali, Gatak, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).(Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya menyebut ada 3.180 unit potensi rumah murah atau subsidi di wilayah Soloraya pada tahun ini.

Kota Solo sebagai wilayah sentra ekonomi di Soloraya menjadi alasan industri properti semakin prospektif. Sebab hal ini menjadikan industri properti makin tumbuh dan terserap di wilayah Sukoharjo dan Karanganyar.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Ketua Apersi Soloraya, Samari, menyebut Apersi Soloraya hingga Desember 2022 beranggotakan 67 developer yang mewakili Soloraya.

Dari 67 developer tersebut pengembang mendominasi di wilayah Sukoharjo dengan total 21 developer. Kemudian Karanganyar sebanyak 15 developer, Kota Solo 11 developer. Kemudian Boyolali sebanyak 9 developer, Klaten 6 developer, Wonogiri 3 developer, dan paling sedikit Sragen sebanyak 2 developer dari Apersi.

Samari menguraikan pengembang di wilayah Sragen didominasi dari Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra). Ia menjelaskan dengan potensi yang sangat besar dan produktif, Apersi Soloraya menyebut ada 3.180 unit potensi rumah murah atau subsidi yang tersebar di wilayah Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Boyolali, Klaten, dan Sragen. Serta ada potensi 221 unit rumah komersil atau nonsubsidi.

Industri banyak berkembang di wilayah Sukoharjo yaitu di wilayah Kartasura, Gentan, dan Mojolaban. Banyak konsumen yang juga memburu rumah subsidi ataupun komersial di wilayah Karanganyar, misalnya di Gondangrejo dan Jaten.

“Kalau dari data masih tinggi Sukoharjo, baik dari pertumbuhan dan serapan,” ujar Samari saat ditemui Solopos.com di Solo Kopi, Colomadu, Karanganyar, pada Kamis (15/6/2023).

Industri properti makin berkembang di wilayah Soloraya sebab Kota Solo sebagai sentra ekonomi kemudian disangga wilayah sekitarnya, misalnya Sukoharjo. Faktor ini menjadi akselerasi percepatan bisnis properti yang makin tinggi di wilayah tersebut sehingga persaingan industri properti makin kompetitif.

Berkembangnya industri properti juga didukung dari stakeholders terkait, misalnya dari perbankan dan suplai material. Samari juga menyebut berdasar riset baru-baru ini kelompok umur 20 hingga 35 tahun masih mendominasi pemohonan hunian terbanyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya