SOLOPOS.COM - Beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga beras di pasaran. (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, JAKARTA–Jelang Hari Raya Idulfitri, Perum Bulog menargetkan distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia sebanyak 250.000 ton untuk Maret 2024 sampai dengan Lebaran.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 55 ayat (1), penyaluran beras SPHP bertujuan untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Menurut Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto, ketersediaan stok dari Bulog sebesar 1,1 juta ton yang tersebar di seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia menjamin kecukupan dalam menghadapi Idulfitri.

“Penggelontoran distribusi beras SPHP tersebut meliputi di pasar ritel modern, pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan giat operasi pasar,” ujar Suyamto di Jakarta, Rabu (20/3/2024), seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan salah satu tujuan menggelontorkan beras SPHP ini adalah agar masyarakat bisa menikmati langsung harga beras yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) di tengah harga beras yang masih cukup tinggi.

Lebih lanjut, Suyatmo menambahkan Bulog juga menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) melalui Bantuan Pangan beras ke seluruh penerima manfaat. Sejauh ini, Bulog sudah mencapai realisasi 70 persen untuk alokasi Bulan Januari-Maret 2024 dengan target penuntasan alokasi pada bulan ini.

Selain itu, urainya, Bulog telah melakukan penyerapan gabah hasil panen pada Maret. Terkait hal ini, Bulog mempunyai dua skema penyerapan, yakni secara kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) dan komersil di mana awal tahun ini, perusahaan telah menyerap lebih dari 21 ribu ton setara beras.

“Kami juga memiliki infrastruktur modern yang dapat menunjang proses penyerapan gabah/beras, yakni 10 titik Sentra Penggilingan Padi skala besar di seluruh Indonesia yang saat ini sudah menyerap gabah hingga 7.000 ton,” kata Suyamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya