Bisnis
Sabtu, 13 Januari 2024 - 11:36 WIB

2024, BEI Jateng 2 Fokus Edukasi Gen Z dan Dongkrak Rekening Saham Baru

Bayu Jatmiko Adi  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi generasi Z akrab dengan gadget. (freepik)

Solopos.com, SOLO–Tahun 2024 ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah (Jateng) 2 akan menyiapkan strategi baru guna lebih meningkatkan jumlah rekening saham baru. Salah satunya melalui konten-konten menarik untuk menyasar kalangan milenial dan gen Z.

Kepala Kantor BEI Jateng 2, M. Wira Adibrata, mengatakan tahun ini pihaknya masih akan tetap fokus pada peningkatan jumlah investor. Untuk lebih mengoptimalkan pendekatan kepada para calon investor, ada beberapa strategi baru yang disiapkan.

Advertisement

“Kami akan titik beratkan kepada model edukasi yang lebih simpel. Sebab gen Z menjadi pasar utama ke depannya dan gen Z adalah generasi yang tidak mau ribet dan suka hal-hal yang simpel,” kata dia, Sabtu (13/1/2024).

Beberapa cara yang akan dilakukan untuk melakukan edukasi adalah dengan memanfaatkan podcast, TikTok, diskusi interaktif serta melalui konten-konten edukasi yang mendasar, tentang pentingnya mengelola keuangan.

Advertisement

Beberapa cara yang akan dilakukan untuk melakukan edukasi adalah dengan memanfaatkan podcast, TikTok, diskusi interaktif serta melalui konten-konten edukasi yang mendasar, tentang pentingnya mengelola keuangan.

“Dengan begitu harapannya mereka [gen Z] tidak jorjoran dalam konsumsinya. Biar mereka tidak mudah FOMO [Fear of Missing Out], sehingga harus ada edukasi yang pas dengan selera gen Z,” lanjut dia.

Di sisi lain dia menyebutkan untuk perkembangan pasar modal di wilayah kerjanya, pada 2023 mengalami peningkatan jumlah rekening saham baru. Terutama, dari kalangan anak-anak muda usia di bawah 30 tahun.

Advertisement

Ada juga faktor kondisi ekonomi global yang belum stabil dan berdampak pada nilai mata uang meskipun saat ini sudah relatif stabil. Faktor selanjutnya adalah masuknya masa liburan di akhir tahun.

“Apa kaitannya liburan dengan transaksi? Para investor sedikit cooling down dan mulai fokus ke liburan,” kata dia.

Sebelumnya dalam siaran pers, Kamis (11/1/2024), Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto, menyampaikan di sektor pasar modal, berdasarkan data November 2023, perkembangan kinerja pasar modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan secara mtm sebesar 4.686 Single Investor Identification atau SID (1,14%) dibandingkan Oktober 2023.

Advertisement

Di mana dari 412.138 SID menjadi 416.824 SID. Secara yoy, jumlah SID juga mengalami peningkatan dari 355.236 SID pada November 2022 meningkat menjadi sebesar 416.824 SID pada November 2023.

Namun berdasarkan data Periskop OJK pada November 2023, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Soloraya sebesar Rp311,15 miliar (-13,42%), dari Rp2,32 triliun pada Oktober 2023 menjadi Rp2,01 triliun.

Nilai penurunan transaksi saham terbesar terjadi di Kota Solo dengan nilai Rp223,37 miliar dan Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp193,72 miliar. Nilai transaksi saham juga mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp424,30 miliar (-17,45%). Jika dibandingkan dengan November 2022 yaitu dari sebesar Rp2,43 triliun, turun menjadi Rp2,01 triliun pada November 2023.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif