SOLOPOS.COM - Jumpa pers Festival Teh Indonesia di Chendono Coffe Solo, Selasa (1/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Dua ratus pedagang es teh jumbo bakal berkumpul di Festival Teh Indonesia di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Sabtu-Minggu (4-5/10/2023).

Penyelenggara acara, Fajar, mengatakan awal mula tercetus ide membuat Festival Es Teh lantaran melihat banyaknya pedagang es teh di berbagai daerah. “Kami melihat ternyata es teh jumbo itu tidak cuma di Solo, tapi sampai Sragen, Wonogiri, Klaten, bahkan luar karesidenan. Maka kita pikir kenapa tidak buat festival teh,” kata dia dalam jumpa pers di Cendhono Coffee, Rabu (1/11/2023).

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Dia mengatakan teh sudah menjadi tradisi dan mengakar di masyarakat Solo sejak dulu. Terlebih teh merupakan minuman yang memiliki karakter kuat. Atas dasar itu, pihaknya mencoba mengemas dan memperkenalkan teh dalam bentuk festival.

Fajar menginginkan agar teh juga lebih dihargai oleh masyarakat. Melalui festival tersebut, dia ingin menaikkan pamor dan brand teh agar nilai jualnya meningkat. Dengan begitu, para pedagang es teh yang turut memeriahkan festival bisa menaikkan harga.

“Harapannya dari festival teh ini nanti bisa menaikkan harga, tidak hanya Rp3.000 saja,” kata dia. Selain itu, pihaknya akan mewadahi para pedagan es teh yang jumlahnya ratusan itu untuk membuat satu komunitas. Tujuannya agar terjalin komunikasi antarpedagang sekaligus menghubungkan mereka dengan produsen teh besar.

“Karena nanti kita akan bentuk satu komunitas para pedagang es teh dan melibatkan produsen teh besar,” lanjut dia. Dia mengatakan setelah Festival Teh Indonesia selesai, para peserta bakal mendapatkan label Festea di masing-masing franchise. Fajar menyebut itu sebagai penanda bahwa kualitas teh terjamain.

“Ketika kita sebagai pembeli di sana ada label Festea artinya sudah terjamin, bahwa produk itu tidak mengganggu kesehatan,” kata dia. Perwakilan Teh Tong Tji, Budi menyebut memang teh tubruk sudah lama di Solo dan kini sedang digandrungi dengan banyaknya franchise es teh. Festival teh bisa menjadi momentum untuk merayakan kegemaran masyarakat terhadap teh.

“Sekalian kita kenalkan teh itu seperti apa, manfaatnya apa. Untuk itulah kami ikut dan menyambut baik. Harapannya jangan hanya sekali, mungkin bisa besok diadakan lagi,” kata dia.

Lalu perwakilan Teh Dandang, Joko, mengatakan festival kali ini menjadi salah satu indikator bahwa teh tubruk masih diminati oleh masyarakat luas. Menurutnya banyak yang memprediksi teh tubruk ditinggalkan dan beralih ke teh celup.

“Jadi teh celup diprediksi naik, tapi ternyata yang naik justru teh tubruk,” kata dia. Joko mengatakan pihaknya menyambut baik acara tersebut dan berharap menjadi pemicu agar industri teh bisa terus selaras dengan kebutuhan masyarakat. 

“Dengan adanya festival ini kita menyambut positif. Juga misal nanti ada kelanjutannya bisa dibuat komunitas yang mempertemukan produsen dan outlet kaki lima,” kata dia. Selain itu, pada Festival Teh Indonesia kali ini juga menghadirkan beragam acara seperti seminar kewirausahaan, diskusi publik, dan dimeriahkan oleh berbagai hiburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya