SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemimpin Cabang Bulog Soloraya, Andy Nugroho, mengatakan beras impor diproyeksikan terus masuk Kota Solo sampai akhir tahun 2023 guna memastikan stok aman.

“Ada tambahan impor sampai Desember [2023] masih berjalan, kurang lebih estimasi beras impor yang masuk sampai akhir tahun bisa 20.000 ton,” kata dia ditemui wartawan setelah acara gerakan pangan murah di Lapangan Losari Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (28/11/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dia mengatakan tambahan beras impor sebanyak 20.000 ton itu digunakan untuk memenuhi stok agar mencukupi sampai masa panen berikutnya. Andy memperkirakan masa panen selanjutnya pada Maret-April 2024.

“Sudah mulai turun hujan, tapi hujannya belum rata, ini kita prediksi Maret atau April [2024], nah kami menyediakan atau menjaga stok sampai bulan itu. Dan tentunya dengan stok yang ada sekarang nanti tambahan dari impor,” kata dia.

Dia mengatakan beras impor untuk saat ini digunakan sebagai cadangan. Namun jika sewaktu-waktu beras dalam negeri sudah habis, maka beras impor tersebut akan disalurkan kepada masyarakat sesuai dengan penugasan dari pemerintah.

“Kalau stok dalam negeri yang kami sudah habis, itu [beras impor] kita pakai untuk stabilisasi harga atau bantuan pangan,” kata dia.

Hingga saat ini pemerintah memang sedang gencar impor beras dari berbagai negara produsen beras seperti Vietnam, China, hingga India.

Dilansir dari Bisnis.com, Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi memastikan ada tambahan kuota impor beras 1,5 juta ton di akhir tahun ini. Adapun izin tambahan impor tersebut sudah terbit setelah dikoordinasikan dalam rapat antara Kementerian dan Lembaga.

“Pak Presiden ingin nambah 1,5 juta ton importasi, izin sudah siap, RIPH [rekomendasi impor produk hortikultura] sudah, impor sudah, tinggal percepatan bidding oleh Bulog,” ujar Arief saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Senin (9/10/2023).

Izin tambahan kuota impor beras itu telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

Adapun sumber impor beras tersebut, kata Arief paling besar masih mengandalkan Vietnam dan Thailand.

Terakhir, pada awal November 2023, Indonesia melakukan importasi beras giling pertama kali dari Kamboja sebanyak 3.500 ton. Beras tersebut sudah tiba di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/11/2023).

Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet mengatakan pengiriman itu akan bermanfaat bagi kedua negara. “Ini merupakan hasil dari negosiasi yang bermanfaat dalam membuka pasar (Indonesia) untuk beras giling kami,” ujar dia sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, Kamis (30/11/2023).

Dia menyampaikan ekspor komoditas itu ke Indonesia akan membantu menggenjot volume ekspor negara kerajaan tersebut, dan berkontribusi pada peningkatan penghidupan para petani.

Ekspor itu dilakukan usai Indonesia pada Agustus lalu sepakat untuk membeli 125.000 ton beras giling dari Kamboja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya