SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek dari PT Amarta Karya (Istimewa/PT Amarta Karya)

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Utama dan Direktur Keuangan PT Amarta Karya Persero sebagai tersangka dugaan korupsi proyek pengadaan subkontraktor fiktif di perusahaan tersebut pada 2018-2020. Berikut adalah bidang usaha dari PT Amarta Karya salah satu perusahaan BUMN di Indonesia.

Dua pejabat di perusahaan BUMN itu adalah Catur Prabowo selaku Direktur Utama dan Trisna Sutisna selaku Direktur Keuangan. Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menaikkan perkara tersebut ke penyidikan. “Menetapkan dan mengumumkan dua pihak sebagai tersangka, Catur Prabowo Direktur Utama PT Amarta Karya dan Tri Sutisna Direktur Keuangan PT Amarta Karya,” kata Tanak dalam konferensi pers di Gedung Juang KPK, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Bidang usaha dari PT Amarta Karya bisa diketahui dari laman resminya. PT Amarta Karya memiliki sejarah pendiriannya yang panjang. Pada 1960, NV Lindeteves Stokvis dan Fa. De Vri’esRobbe yang berdomisili di Semarang bergabung menjadi NV Constructie WerkPlaatsen De Vri’es Robbe Lindeteve yng disingkat menjadi Robbe Linde & Co. Perusahaan ini bergerak dalam pembuatan konstruksi baja.

Pada 1962, perusahaan ini dinasionalisasi dengan nama PN Amarta Karya yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Pada 1972 status PN Amarta Karya ditransformasikan menjadi perusahaan perseroan yang berkedudukan di Jakarta. Pada saat itu, perusahaan memperluas lini bisnisnya menjadi konstruksi di bidang pekerjaan sipil, listrik dan mekanik disamping bidang konstruksi dan fabkrikasi baja yang telah menjadi bisnis intinya sejak awal.

Pada saat ini, bidang usaha PT Amarta Karya fokus pada pengembangan manufaktur, infrastruktur, gedung, EPC dan properti dengan visi dan misi yang telah didefinisikan ulang sesuai dengan kompetensi inti perusahaan. Pendefinisian ulang visi dan misi itu diharapkan mampu meningkatkan kinerja sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara dan peningkatan kesejahteraan karyawan.

Prospek bisnis manufaktur, konstruksi dan investasi melaju seiring dinamika kinerja bersentuhan dengan kondisi ekonomi, politik dan keamanan dalam negeri yang mengambil bagian besar untuk membangun negeri. Sementara itu, arah dan prioritas pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menstabilkan sistem jaringan infrastruktur dan untuk menstabilkan potensi peningkatan pembangunan. Hal itu telah mempengaruhi manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kembali langkah-langkah dan strategi masa depan, termasuk merestrukturisasi sebagai tindakan antisipatif.

Restrukturisasi di semua aspek, telah menempatkan PT Amarta Karya sebagai perusahaan yang bertahan sampai sekarang. Pengalamannya yang besar di bidang usaha menempatkan PT Amarta Karya sebagai perusahaan dengan kinerja tinggi dan dapat meningkatkan skala dan peluang bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya