Bisnis
Senin, 3 April 2023 - 18:19 WIB

2 Aspek Ini Harus Dipenuhi Agar Produk UMKM Bisa Menembus Pasar Global

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UMKM. (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Pengurus kamar dagang dan industri (Kadin Solo) menekankan dua aspek dalam mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar mampu menembus rantai pasar global. Kedua aspek itu adalah legalitas dan kualitas.

Pengurus Kadin Solo menargetkan 1.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) onboarding digital masuk katalog elektronik atau e-katalog pada 2023. Beragam produk UMKM bisa ditawarkan melalui etalase e-katalog berupa komoditas serta barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Advertisement

Guna mendongkrak peningkatan kualitas produk UMKM, Kadin Solo bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo berencana mendirikan rumah kurasi. Beragam produk akan dikurasi oleh tenaga kurator profesional yang mengantongi sertifikiasi dari lembaga berkompeten.

“Bagaimana caranya meningkatkan daya saing produk UMKM. Salah satunya melalui proses kurasi secara bertahap. Jadi aspek kualitas produk memegang peranan penting agar bisa menembus pasar ekspor,” kata pengurus Kadin Solo, Edi Suhardi, kepada Solopos.com, Senin (3/4/2023).

Selain kualitas, produk UMKM membutuhkan legalitas agar bisa menembus pasar global. Pelaku UMKM harus mengantongi izin usaha yang diterbitkan instansi pemerintah. Hal ini membuktikan legalitas produk UMKM bisa dipertanggungjawabkan di pasar dunia.

Advertisement

Dia terus mendorong pelaku UMKM untuk memenuhi aspek legalitas dan kualitas melalui proses kurasi produk yang ketat. “Produk UMKM Indonesia harus bersaing dengan produk-produk dari negara lain. Sehingga perlu legalitas yang kuat dan kualitas produk yang berdaya saing tinggi,” ujar dia.

Sementara itu, komite tetap bidang UMKM Kadin Solo, Maliyana Nur Wijayanti, mengatakan jumlah UMKM yang tersebar di Kota Bengawan sekitar 11.000 UMKM. Hal ini merupakan potensi besar yang bisa dikembangkan secara kontinu.

Maliyana menargetkan 1.000 UMKM masuk e-katalog yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pmerintah (LKPP) pada 2023. “Kalau bicara UMKM, sangat potensial di Solo. Jumlahnya sangat banyak sekitar 11.000 UMKM. Ini yang terdata instansi terkait. Bisa jadi jumlahnya lebih dari itu,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif