Bisnis
Minggu, 19 Februari 2023 - 17:12 WIB

13 Sekuritas Soloraya Layani Trading Online Syariah, Investor Terbanyak di Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rilis BPS soal pertumbuhan Pasar Modal Syariah. (Istimewa/IG @pasar_modal_syariah).

Solopos.com, SOLO – Industri pasar modal syariah di Soloraya diharapkan mampu menggerakkan dana masyarakat untuk disalurkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi daerah.

Total ada 13 sekuritas di Soloraya yang sudah memiliki system online trading syariah (SOTS).

Advertisement

Pernyataan ini disampaikan Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah II, M Wira Adibrata, saat berbincang dengan Solopos.com di Hotel Alila, Sabtu (18/2/2023).

Menurut Wira, total jumlah anggota bursa di Soloraya sebanyak 22 sekuritas. Dari jumlah itu, 13 sekuritas di antaranya telah memiliki SOTS.

Advertisement

Menurut Wira, total jumlah anggota bursa di Soloraya sebanyak 22 sekuritas. Dari jumlah itu, 13 sekuritas di antaranya telah memiliki SOTS.

“Jadi lebih dari 50 persen anggota bursa. Ini membuktikan potensi pasar modal syariah di Solo dan sekitarnya bisa terus dikembangkan,” kata dia, Sabtu.

Kegiatan capacity building yang diikuti anggota bursa SOTS bagian dari menggali peluang dan kesempatan dalam pengembangan pasar modal syariah. Wira juga terus mendorong agar anggota bursa lain membuka layanan syariah karena potensinya sangat besar.

Advertisement

Dia memprediksi jumlah investor dari kalangan milenial terus bertambah pada 2023. “Pada 2022, jumlah investor tertinggi di Kota Solo yang mencapai 50.081 orang. Kemudian, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 40.564 orang,” ujar dia.

Selama ini, BEI aktif berkolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Solo dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mengedukasi masyarakat ihwal pasar modal.

Secara masif, kegiatan-kegiatan edukasi dan literasi keuangan menyasar kelompok-kelompok masyarakat mulai dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga aparatur sipil negara (ASN).

Advertisement

Kolaborasi antarinstansi itu menggelar sosialisasi pasar modal, termasuk pasar modal syariah yang diikuti seratusan ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada awal Februari.

“Kami berharap jangan ada ASN atau masyarakat yang menjadi korban investasi ilegal dengan iming-iming keuntungan besar dan cepat. Perlu edukasi literasi keuangan secara terus menerus agar mereka bisa mengenali produk-produk keuangan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif