SOLOPOS.COM - Pameran Solo Invite di Solo Grand Mall mulai Jumat-Minggu (11-12/11/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Solo Grand Mall menggelar pameran investasi, perdagangan, usaha mikro, kecil dan menengah serta pariwisata hingga ketahanan pangan bertajuk Solo Invite mulai Jumat-Minggu (10-12/11/2023).

Public Relations Solo Grand Mall, Irenika Kusumaningrum, menguraikan acara ini menghadirkan sepuluh stan dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, dari Demak, Cirebon, Sulawesi Tengah dan tentunya dari Kota Solo, serta Jogja.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Berisi pameran kerajinan atau handycraft dari masing-masing daerah. Ada juga buah-buahan dan produk dari kulit. Selain pameran, juga diadakan berbagai event sebagai pengisi acara, seperti lomba dari PAUD, mewarnai, talk show, dan lainnya,” ujar Irenika, pada Jumat.

Lebih lanjut Irenika menguraikan hal ini sebagai bentuk dukungan Solo Grand Mall yang memahami pentingnya kontribusi UMKM. “Karena tentunya Solo Grand Mall sendiri dibangun dari berbagai tenant dari bisnis usaha UKM,” tambah dia.

Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen memberikan wadah yang sesuai bagi para pelaku UMKM. Setidaknya ada dalam sebulan, Solo Grand Mall selalu menggelar sedikitnya dua kali pameran UMKM.

Subkoordinator Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Demak, Kartika Dewi Nurul Hidayati, mengaku pihaknya mengikuti pameran Solo Invite ini sebagai upaya memperkenalkan produk khas Demak. Khususnya, produk-produk unggulan binaan dari pemerintah setempat.

“Di sini yang kami tampilkan di antaranya adalah jambu merah Delima, jambu Delinding Madu Demak, melon hidroponik dan olahan dari petani binaan. Ada juga beras merah, beras hitam, beras cokelat, kemudian sorgum,” ujar Kartika.

Kartika menguraikan sorgum merupakan salah satu produk unggulan mereka. Di Jawa Tengah (Jateng) hanya ada dua kabupaten yang membudidayakan tanaman ini, yaitu di Demak dan Wonogiri.

Ia menjelaskan Demak menjadi salah satu wilayah yang potensial untuk membudidayakan tanaman sorgum. Dengan permintaan pasar yang tinggi, membuat pengembangan sorgum makin bertambah.

Dengan serat yang lebih tinggi dari beras dan bebas gluten, menurut Kartika, mengonsumsi sorgum bisa memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Tidak hanya diproduksi untuk pengganti nasi, sorgum juga diproduksi menjadi kerupuk dan roti. Harga sorgum sendiri dibanderol mulai Rp30.000/kilogram.

Selain memasarkan produk-produk binaan pemerintah melalui pameran, produsen juga menggunakan lokapasar untuk menjangkau market yang lebih luas. Biasanya sorgum ditanam pada awal tahun. Di Kabupaten Demak sendiri, menurut Kartika, ada 70 hektare lahan untuk membudidayakan sorgum. Dalam sekali panen setidaknya mampu menghasilkan tujuh ton sorgum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya